WaraBulukumba.Com - Pada 29 Oktober 2023, Bumi menyusup di antara Matahari dan Bulan, menciptakan bayangan planet kita yang jatuh ke permukaan Bulan.
Indonesia akan menjadi saksi dari peristiwa langit gerhana Bulan parsial. Fenomena alam yang telah mempesona manusia selama ribuan tahun ini kembali akan menciptakan suasana memukau di malam itu.
Peristiwa gerhana Bulan hanya terjadi saat Bulan berada dalam fase purnama dan orbit Matahari-Bumi-Bulan terletak dalam satu garis lurus.
Baca Juga: Segini biaya hidup jika manusia pindah ke Bulan
Pada 29 Oktober 2023, sebagian Bulan akan masuk ke dalam bayangan Bumi, mengubahnya menjadi warna merah atau oranye gelap yang memukau. Bagian lainnya akan tetap terang, meskipun mungkin tampak sedikit redup.
Dilansir dari laman Info Astronomy pada Kamis, 23 Oktober 2023, gerhana Bulan parsial ini bisa diamati dari sebagian besar Asia, Afrika, Eropa, dan Australia. Di Indonesia, berikut jadwalnya:
- Gerhana penumbra dimulai: 01:01 WIB
- Gerhana parsial dimulai: 02:35 WIB
- Puncak gerhana: 03:14 WIB
- Gerhana parsial berakhir: 03:52 WIB
- Gerhana penumbra berakhir: 05:26 WIB
Baca Juga: NASA akan membangun perumahan manusia di Bulan pada 2040
Hal menarik tentang gerhana Bulan adalah bahwa mereka bisa dinikmati dari mana saja di Bumi yang menghadap Bulan.
Hal ini berbeda dengan gerhana Matahari yang hanya dapat dilihat dari jalur sempit.