WartaBulukumba - Astronom baru-baru ini mendeteksi sebuah 'Bulan Alien' yang mengorbit sebuah planet di Tata Surya lain.
Bulan tersebut diduga sangat berbeda dari Bulan yang mengisi Tata Surya kita.
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters, 15 Januari 2022, data tersebut adalah hasil 'kerja keras' teleskop luar angkasa Kepler NASA.
Baca Juga: UFO di orbit Planet Bumi tertangkap kamera pengintai, bukti 100 persen Alien mengawasi kita?
Teleskop itu pensiun pada tahun 2018 tapi telah menunjukkan keberadaan Bulan 2,6 kali diameter Planet Bumi yang mengorbit raksasa gas berukuran Jupiter sekitar 5.700 tahun cahaya dari Tata Surya kita ke arah Cygnus dan Lyra Konstelasi, kata para ilmuwan pada hari Kamis.
Diameter Bulan ini membuatnya lebih besar daripada yang kira-kira 220 yang diketahui sebagai planet yang mengorbit di Tata Surya kita dan lebih dari sembilan kali diameter Bulan milik Planet Bumi.
"Kami tidak tahu komposisi massa atau memang. Itu bisa menjadi inti berbatu dengan amplop berbulu yang ringan atau suasana yang tebal sampai ke beberapa inti kepadatan tinggi," kata profesor astronomi Universitas Columbia David Kipping, pemimpin Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomi.
Hampir 5.000 planet di luar Tata Surya kita atau exoplanet, telah diidentifikasi, dibandingkan dengan hanya dua Bulan seperti itu, yang disebut eksomon.
Hal bukan lantaran Bulan dianggap lebih langka di sistem surya lainnya tetapi karena planet cenderung lebih besar dan karenanya lebih mudah ditemukan, kata para peneliti.
Calon Exomoon pertama, dijelaskan pada tahun 2018 oleh peneliti utama yang sama dan masih menunggu konfirmasi, bahkan lebih besar - kira-kira ukuran planet Surya Solar Neptunus.
Jaraknya sekitar 8.000 tahun cahaya dari Bumi. Komposisi gas yang jelas tidak seperti Bulan di Tata Surya kita.
"Exomoons adalah Terra Incognita," kata Kipping, menggunakan istilah Latin yang berarti tanah yang tidak diketahui.
"Kami tidak tahu apa-apa tentang prevalensi, properti, atau asal-usul mereka. Bulan mungkin sering terjadi untuk kehidupan di kosmos dan dapat mempengaruhi kebencian planet orbit mereka. Kami telah belajar banyak tentang exoplanet dalam beberapa dekade terakhir, tetapi Exomoons merupakan tantangan luar biasa dalam astronomi modern," tambah Kipping.
Baca Juga: Alien pengendara UFO sesungguhnya adalah time traveler dari masa depan? Antropolog ini menjawab
Para peneliti menggunakan "metode transit" sering digunakan untuk mendeteksi exoplanet.
Mereka mengamati berenang dalam kecerahan bintang seperti matahari di mana planet bulan mengorbit ketika planet ini dan kemudian eksomoon lewat di depannya.
Teleskop Kepler memperoleh data pada dua transit tersebut.***