Namun Microsoft tidak mengidentifikasi perusahaan IT yang dimaksud.
Raksasa perangkat lunak A.S., yang pertama kali mendeteksi malware pada hari Kamis, mengatakan serangan malware tidak menggunakan kerentanan apa pun dalam produk dan layanan Microsoft.
Baca Juga: Tolak vaksinasi, Novak Djokovic akan dideportasi oleh Australia
Reuters melaporkan pada hari Sabtu bahwa Ukraina telah mencurigai kelompok peretas yang terkait dengan intelijen Belarusia melakukan serangan siber.
Kelompok itu dicurigai menggunakan malware yang serupa dengan yang digunakan oleh kelompok yang terkait dengan intelijen Rusia, menurut seorang pejabat senior keamanan Ukraina.***