Network
WartaBulukumba - Di perbukitan di provinsi Guizhou China, sebuah mangkuk batu alam membuai teleskop luar angkasa terbesar di dunia.
Mengutip laman Undark, instrumen ini, yang disebut FAST atau Teleskop Radio Bulat Apertur Lima Ratus Meter, seperti namanya, berukuran 500 meter, atau sekitar 1.640 kaki, ukuran yang membantu para ilmuwan mendeteksi objek yang lebih jauh dan lebih redup. Alien? Ya, itu salah satu tujuan terbesarnya!
Pada akhir Maret lalu, FAST mulai menerima proposal ilmiah dari astronom internasional untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Alien kemungkinan pernah menghuni permukaan Mars dan kini mendiami ruang bawah tanah planet itu
Pada Agustus 2020, kabel pendukung pada teleskop terbesar berikutnya semacam ini — bagian dari Arecibo Observatory di Puerto Rico, satu-satunya teleskop kelasnya di Amerika Serikat — putus.
Kabel lain menyusul beberapa bulan kemudian. Kemudian, pada bulan Desember, dengan kepulan debu, platform instrumen besar yang pernah digantung di atas teleskop jatuh, menghancurkan piringan setinggi 305 meter itu.
Hilangnya itu membuat astronom seperti James Cordes dari Cornell University berebut. Cordes mempelajari objek aneh yang disebut pulsar, inti berputar yang tersisa saat bintang raksasa meledak di akhir hidupnya. Sisanya, jika diorientasikan ke arah yang benar, memancarkan gelombang radio ke Bumi, seperti mercusuar yang sangat jauh.
Baca Juga: Alien di sudut mana di alam semesta yang bisa menangkap 'pesan' manusia Bumi?
Hingga, FAST dibuka untuk mereka, untuk pertama kalinya sejak konstruksinya selesai pada 2016. Setelah penyelesaian awal itu, para ilmuwan dan insinyur menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menugaskannya dan membawanya ke operasi ilmiah penuh. Mereka menganggapnya siap untuk proposal dari calon pengguna di China awal tahun lalu.
