Hasil evolusi AI terkini: ChatGPT bisa mengingat percakapan sebelumnya

16 Februari 2024, 22:53 WIB
ChatGPT /pixabay @Franz26/

WartaBulukumba.Com - Menguji batas-batas kecerdasan buatan telah dibuka oleh OpenAI dengan peluncuran fitur memori pada ChatGPT. Fitur ini memungkinkan ChatGPT untuk mengingat informasi tentang pengguna dan percakapan sebelumnya, menandai langkah besar dalam evolusi chatbot.

Menurut pengumuman OpenAI melalui posting blog resminya, fitur ini telah diluncurkan bagi sejumlah pengguna gratis dan pengguna ChatGPT Plus.

Pengguna dapat berinteraksi dengan ChatGPT dan memintanya untuk mengingat sesuatu yang spesifik, atau membiarkannya menangkap detail secara otomatis.

Baca Juga: Apa saja kelebihan Gemini AI besutan Alphabet Google hingga diklaim menandingi ChatGPT-4 OpenAI?

Meningkatkan Kualitas Interaksi dengan AI?

Menariknya, memori ChatGPT akan menjadi lebih akurat dan efisien jika semakin sering digunakan. Seperti yang dikutip oleh Computer World, OpenAI menekankan bahwa fitur ini akan membawa perbaikan berkelanjutan dalam kualitas interaksi dengan AI.

Fitur memori ini tidak hanya meningkatkan personalisasi dalam percakapan tetapi juga menjadikan ChatGPT lebih ramah pengguna dan cerdas.

OpenAI, dalam laporan Engadget, menyatakan bahwa pengguna memiliki kontrol penuh atas memori ChatGPT.

Baca Juga: Membawa kreativitas ke tingkat baru: Tutorial membuat video otomatis dengan ChatGPT dan Pictory.ai

Sistem telah dilatih untuk tidak secara otomatis mengingat topik sensitif tertentu, seperti data kesehatan, menandakan upaya serius dalam menjaga privasi dan etika penggunaan AI.

enyataan dan dunia maya semakin tipis. Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah evolusi kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam konteks interaksi manusia-AI.

ChatGPT, entitas AI canggih dari OpenAI, baru-baru ini menguji fitur yang menggemparkan dunia teknologi: kemampuan untuk mengingat interaksi masa lalu.

Baca Juga: Jangan bingung! Begini cara membuat website menggunakan ChatGPT

Dengan fitur memori yang luar biasa ini, ChatGPT berubah menjadi lebih dari sekadar alat komunikasi; ia menjadi sebuah entitas yang mampu membangun hubungan yang lebih dinamis dan personal dengan penggunanya.

Pengguna kini dapat terpikat oleh kemampuan ChatGPT untuk mengingat detail percakapan sebelumnya, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan personal. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah sejauh mana memori buatan ini dapat meniru kedalaman dan keaslian memori manusia.

'Daya Ingat Sekaligus Daya Lupa' dan Manajemen Privasi

Aspek kritis dari fitur memori ChatGPT adalah kemampuannya untuk 'melupakan'. OpenAI menyadari pentingnya privasi dan kontrol pengguna atas informasi mereka. Pengguna dapat dengan mudah meminta bot untuk melupakan informasi tertentu, dan bot akan mematuhi.

Lebih lanjut, ada tab Kelola Memori yang tersedia dalam pengaturan, memungkinkan pengguna untuk melakukan penyesuaian yang lebih detail terhadap apa yang diingat atau dilupakan oleh AI.

Fitur ini, yang masih dalam tahap beta, diluncurkan ke sejumlah kecil pengguna ChatGPT gratis dan Plus. OpenAI berencana untuk memperluas peluncuran fitur ini di masa depan, sambil terus memprioritaskan aspek privasi dan manajemen data pengguna.

Di sisi lain, Gemini AI dari Google juga memperkenalkan pendekatan serupa terkait penyimpanan memori.

Dalam pembaruan kebijakan privasinya, Google menyatakan bahwa percakapan antara manusia dan AI dapat disimpan hingga tiga tahun, bahkan setelah pengguna menghapus informasi tersebut dari aplikasi. Namun, Google menegaskan bahwa informasi tersebut disimpan secara terpisah dari Akun Google pengguna dan digunakan secara eksklusif untuk meningkatkan produk dan layanan mereka, termasuk teknologi pembelajaran mesin.

Kedua pendekatan ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan privasi pengguna, sebuah tantangan yang akan terus menjadi fokus utama di masa depan pengembangan AI.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler