WartaBulukumba - ChatGPT dan Bard Google akhirnya memasuki 'medan perang' terbuka dengan masing-masing membawa kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai amunisi.
Secara umum di ruang maya, ChatGPT dan Bard Google bisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pengguna. Lebih ngeri, Bard diklaim hadir dengan kemampuan bisa diminta menulis artikel, esai, puisi dan dongeng yang lebih bagus!
Sedikitnya ada lima kelebihan yang diklaim dimiliki oleh Bard Google yang membuatnya lebih unggul dibandingkan dengan ChatGPT OpenAI yang teranyar punya inkarnasi GPT4.
Nama "Bard" berasal dari ide seorang penyair atau pendongeng yang terampil. Model ini didesain untuk menghasilkan puisi dan jenis penulisan kreatif lainnya dengan kualitas tinggi.
Model Bard dibangun di atas arsitektur GPT dan telah dilatih pada sejumlah besar teks dari berbagai genre, termasuk puisi, fiksi, dan non-fiksi. Keunikan dari model ini adalah kemampuannya menghasilkan puisi yang koheren dan bermakna dalam berbagai gaya dan bentuk, seperti soneta, haikus, dan syair bebas.
Google juga menekankan kemampuan Bard dalam menghasilkan bentuk penulisan kreatif lainnya, seperti lelucon, permainan kata-kata, dan bahkan skenario. Hal ini menjadikannya alat yang sangat berharga bagi para profesional kreatif, seperti penulis, penyair, dan pemasar.
Baca Juga: GPT-4 inkarnasi terbaru ChatGPT semakin pintar! Ancaman AI kian nyata terhadap banyak profesi?