WartaBulukumba - Langit Gresik menurunkan gerimis malam pada 6 September 2022.
Seorang warga di Kawasan Driyorejo bernama Annas saat itu penasaran untuk melihat keadaan langit.
Tetiba dari balik awan muncul benda aneh dengan lampu-lampu berwarna putih dan berputar. Dia melihat UFO?
Baca Juga: Fenomena UFO di Indonesia benarkah buatan negara adikuasa? Begini penjelasan ufologis
Sayangnya, saksi mata Annas tidak sempat mengabadikan penampakan UFO tersebut.
Namun Annas berhasil membuat sebuah sketsa UFO yang dilihatnya di langit atas rumahnya di Kawasan Driyorejo saat itu.
Ruang diskusi perihal UFO yang kerap disebut berasal dari luar Planet Bumi selalu menarik perhatian.
Baca Juga: Hasil Kongres AS menyiratkan UFO memiliki asal-usul non-manusia
Di antara sekian banyak pertanyaan seputar UFO, terbetik satu pertanyaan, benarkah fenomena penampakan Unidentified Flying Object di Indonesia adalah buatan negara adikuasa?
Pakar UFO atau ufolog, Ketua BETA UFO Indonesia, Rezawardhana, menjawab pertanyaan itu dalam program selama satu jam bersama TVRI Jatim pada 11 Oktober 2022.
Pertanyaan itu dilontarkan oleh host Elisa Widya.
Baca Juga: NASA akan mengubah satelit menjadi alat pemburu UFO dan Alien
Rezawardhana menjelaskan isu adanya negara adikuasa yang membuat UFO, mulai populer saat beredarnya isu mengenai Partai Nazi membuat pesawat-pesawat aneh dengan bantuan para cenayang yang kontak dengan makhluk di luar Planet Bumi.
"Setelah Nazi kalah, beberapa ilmuwan kemudian diambil Amerika dan Rusia. Konon Amerika sempat membuat UFO mereka sendiri yang bernama Avro Car. Akan tetapi di masa modern, ketika para Angkatan Laut Amerika sering didatangi UFO di era modern, mereka pun kebingungan karena tidak merasa memiliki teknologi UFO tersebut,” papar Reza.
Rezawardhana lalu menguraikan adanya kesamaan ciri khas fenomena UFO yang ada di luar negeri dan yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Awareness terhadap UFO di Indonesia masih rendah, ini penyebabnya
"Di antaranya adanya manuver yang aneh serta tidak terdengarnya suara mesin saat UFO itu terlihat oleh saksi mata," ungkap Rezawardhana.
Pernyataan ini mencuat ketika Rezawardhana menceritakan pengalaman seorang saksi mata yang mengaku melihat UFO di Kawasan Pejaten, tepatnya di Jalan Salihara, Jakarta Selatan pada tahun 1982.
“UFO tersebut bentuknya cakram berwarna abu-abu. Ukurannya lebih besar daripada pesawat komersil. Ketika posisi UFO itu ada di atas, saksi mata langsung menyadari tidak adanya suara. Artinya bukan pesawat terbang pada umumnya,” papar Rezawardhana.
Baca Juga: Semua tentang UFO di Indonesia disibak para ufologis dalam Indonesia UFO Festival
Lalu UFO cakram raksasa itu bergerak miring ke atas dan melaju ke arah barat. Saksi mata menjelaskan, kesan aneh yang ditimbulkan UFO yang dilihatnya rupanya membawa dampak psikologis.
“Ada perasaan syok dalam benak saksi mata ketika UFO tersebut terbang cepat. Semisal saksi berada di pelabuhan dan melihat kapal-kapal yang besar, dia selalu teringat kesan aneh saat melihat UFO di atap rumahnya,” lanjut Rezawardhana.
UFO sebagai sebuah fenomena yang kontroversial juga dijelaskan oleh Rezawardhana.
Baca Juga: Cakupan penyelidikan UFO oleh Pentagon bertambah dengan objek transmedium
Dia berpendapat bahwa komentar skeptis masih akan ada.
Menurutnya, hal itu sangat wajar terjadi. Semisal ada UFO yang lewat mengapa tidak ada foto, lalu ketika ada foto, mengapa hasilnya buram.
“Ketika pertama kali seseorang melihat UFO, otaknya akan butuh waktu untuk memproses. Ketika ia menyadari yang ia lihat adalah hal tak biasa, saat itulah UFO mungkin sudah tak terlihat lagi. Sedangkan sensor pada ponsel tidak seperti sensor pada kamera sehingga kalaupun bisa terpotret lewat ponsel, hasilnya tidak tajam,” urai Rezawardhana.***