Network
WartaBulukumba.Com - Berada di tengah beton-beton kota, tiang listrik, suasana metro yang sibuk sekaligus apatis, sejumlah pegiat literasi di Kota Bulukumba tetap bersemangat menyemai cintanya pada sebuah kegiatan yang diwarnai sederet item yang edukatiif.
Dihelat di Jalan Moh Ramli, langit pagi cerah pada Ahad, 17 September 2023, di dekat Bundaran Pinisi Kota Bulukumba. Sebuah stage berdiri gagah dengan background berisi tulisan "LAUNCHING KOMUNITAS BULUKUMBA MEMBACA & DISKUSI PUBLIK" lalu menggamit tema ""BUKU & GENERASI Z".
Di sana ada foto Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba yang disematkan di background, tampil dengan baju hitam-hitam khas Kajang. Tak ketinggalan passapu hitam melilit kepalanya.
Baca Juga: Melongok Bulukumba di ujung pekan: Literasi Satu Atap di Sabtu Produktif
Pak Kadis tidak hadir
Sayangnya, orang yang ada dalam foto tidak terlihat di lokasi kegiatan, bahkan setelah acara diskusi publik selesai, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba tidak nongol-nongol juga.
Terkait hal itu, WartaBulukumba.Com mencoba mengonfirmasi pihak panitia. Kami bertemu seorang pemuda Bulukumba bernama Ersal, yang terlihat bersemangat dengan kegiatan ini.
Ersal adalah sosok founder komunitas "Bulukumba Membaca" dan inisiator kegiatan ini.
Baca Juga: Keren! Komunitas literasi di Bulukumba ini menggelar Kelas Bahasa Inggris Gratis setiap Sabtu
"Kami sangat sedih karena lewat kegiatan ini yang menurut kami sangat efektif sebagai ruang diskusi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak hadir," ungkap Ersal dengan nada kekecewaan pada Senin, 18 September 2023.
Ersal bahkan telah berulangkali mencoba datang ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan namun tidak pernah bertemu Pak Kadis.
"Kami telah berkali-kali mencoba mengunjungi kantornya, namun kepala dinas selalu tidak ada di tempat. Ini adalah bentuk kekecewaan kami. Sibuk bukan berarti kita lupa akan penghargaan kita terhadap agenda produktif, terutama yang berhubungan dengan pendidikan," tutur Ersal.
Baca Juga: Sabtu Produktif Literasi Satu Atap di Desa Sapobonto, perjalanan kecil yang ditumbuhi cinta
Mind & Behaviour
Kegiatan ini mulai digelar sejak jarum jam bergulir ke pukul 15:30 WITA. Ersal mengungkapkan wawasan mendalam tentang tujuan dan motivasi di balik "Mind & Behaviour."
"Kegiatan ini bertujuan untuk memantik kembali masyarakat, terutama generasi muda, yang telah terjerat oleh dunia maya dan era digitalisasi," kata Ersal.
Namun, perjuangan Ersal dan teman-temannya yang seide tidak terbatas pada upaya memulihkan minat baca.
Baca Juga: Sabtu Produktif oleh Literasi Satu Atap kali ini diserbu anak-anak di Balombessi
Selama kegiatan, peserta juga dapat mengikuti diskusi publik tentang "Buku & Generasi Z," berbagi buku, menghiasi tembok dengan mural bersama, dan meronce bersama dalam kerajinan tangan. Ada juga live music yang mengisi suasana dengan harmoni.
"Peran gadget dalam kehidupan sehari-hari telah membuat banyak orang kehilangan minat membaca. Buku tidak lagi menjadi sumber informasi yang mereka cari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembalikan minat membaca melalui konsep kegiatan yang menarik perhatian pemuda dan masyarakat secara umum," urai Ersal.
"Mind & Behaviour" tidak hanya sekadar kegiatan, tetapi juga sebuah langkah positif menuju perubahan. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, upaya seperti ini adalah sinar harapan untuk mempertahankan budaya membaca dan pendidikan di tengah-tengah masyarakat.
Namun, sayangnya, kegiatan keren yang digelar Ersal dan komunitasnya tanpa kehadiran Pak Kadis yang fotonya sudah dicetak besar-besar di baliho.***
