Ersal bahkan telah berulangkali mencoba datang ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan namun tidak pernah bertemu Pak Kadis.
"Kami telah berkali-kali mencoba mengunjungi kantornya, namun kepala dinas selalu tidak ada di tempat. Ini adalah bentuk kekecewaan kami. Sibuk bukan berarti kita lupa akan penghargaan kita terhadap agenda produktif, terutama yang berhubungan dengan pendidikan," tutur Ersal.
Baca Juga: Sabtu Produktif Literasi Satu Atap di Desa Sapobonto, perjalanan kecil yang ditumbuhi cinta
Mind & Behaviour
Kegiatan ini mulai digelar sejak jarum jam bergulir ke pukul 15:30 WITA. Ersal mengungkapkan wawasan mendalam tentang tujuan dan motivasi di balik "Mind & Behaviour."
"Kegiatan ini bertujuan untuk memantik kembali masyarakat, terutama generasi muda, yang telah terjerat oleh dunia maya dan era digitalisasi," kata Ersal.
Namun, perjuangan Ersal dan teman-temannya yang seide tidak terbatas pada upaya memulihkan minat baca.
Baca Juga: Sabtu Produktif oleh Literasi Satu Atap kali ini diserbu anak-anak di Balombessi
Selama kegiatan, peserta juga dapat mengikuti diskusi publik tentang "Buku & Generasi Z," berbagi buku, menghiasi tembok dengan mural bersama, dan meronce bersama dalam kerajinan tangan. Ada juga live music yang mengisi suasana dengan harmoni.
"Peran gadget dalam kehidupan sehari-hari telah membuat banyak orang kehilangan minat membaca. Buku tidak lagi menjadi sumber informasi yang mereka cari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembalikan minat membaca melalui konsep kegiatan yang menarik perhatian pemuda dan masyarakat secara umum," urai Ersal.
"Mind & Behaviour" tidak hanya sekadar kegiatan, tetapi juga sebuah langkah positif menuju perubahan. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, upaya seperti ini adalah sinar harapan untuk mempertahankan budaya membaca dan pendidikan di tengah-tengah masyarakat.