Jejak gerakan literasi Pejuang Siroh Bulukumba: Sebentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW

- 9 September 2023, 21:30 WIB
Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' yang digelar Pejuang Siroh Bulukumba.
Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' yang digelar Pejuang Siroh Bulukumba. /WartaBulukumba.Com

Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.
Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.

Pejuang Siroh Bulukumba

Komunitas dan gerakan Pejuang Siroh Bulukumba digagas oleh Rahmatiah Majid yang juga aktif sebagai pembina Rumah Bermain Raisya dan Marketer Rumah Quran Cahaya.

Rahmatiah Majid menuturkan, siroh menjadi sumber informasi penting dalam memahami sejarah awal Islam dan juga menjadi panduan bagi umat Islam dalam mengejar kehidupan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Penulisan siroh melibatkan pemahaman sejarah, budaya, dan konteks sosial pada zaman tersebut, sehingga berperan penting dalam menjaga warisan sejarah Islam.

"Kami ingin menerangi jalan anak-anak melalui pengetahuan tentang siroh. Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang menghargai sejarah dan nilai-nilai agama, terutama keteladanan dan kehidupan Rasulullah SAW," tutur Rahmatiah Majid kepada WartaBulukumba.Com pada Sabtu, 9 September 2023.

Baca Juga: Mengintip kreativitas guru di Bulukumba: Belajar dan bermain di Kelas III SDN 58 Tanete

Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.
Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.

Dia juga menceritakan ihwal suasana baca siroh, di mana anak-anak duduk dengan khidmat, mengamati Rahmatiah Majid yang beercerita di depan mereka tentang Sirah Nabawiyah.

Setiap peristiwa dalam siroh yang diramu sesuai umur mereka, membawa anak-anak dalam perjalanan sejarah yang meneyenangkan dan mendalam. Dia tidak hanya menceritakan kisah-kisah itu, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai dalam cerita-cerita itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Rahmatiah Majid dan para relawan lainnya mendekatkan anak-anak dengan sebuah ruang di mana anak-anak merasa terhubung dengan nilai-nilai agama mereka. Ini adalah wawasan yang jauh melampaui kata-kata.

Baca Juga: Merawat kebersamaan ala SD 58 Tanete Bulukumba: Tradisi makan bersama saat jam istirahat

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah