Dalam sambutannya, Kepala Sekolah, Dr.Kasmawati Zainuddin, S.pd M.Pd., menjelaskan bahwa program P5 dikemas dalam program yang diberi nama namakan "Salassae Ri Mangei" yang merupakan akronim dari "Sarana Pengelolaan Sampah Organik Non Kimia Untuk Keberlanjutan".
"Salassae Ri Mangei artinya juga adalah berkunjung ke Desa Salassae ini yang menjadi pusat kunjungan untuk belajar pertanian alami dan kampung ikilim," jelasnya.
Baca Juga: Merawat kebersamaan ala SD 58 Tanete Bulukumba: Tradisi makan bersama saat jam istirahat
Dia menambahkan, "Salassae Ri Mangei" juga mencerminkan Desa Salassae yang menjadi pusat pendidikan pertanian alami dan budaya lokal.
Gala 17
Dalam hal kewirausahaan, SMPN 17 Bulukumba akan berfokus pada budidaya cabe yang hasil panennya diolah menjadi sambal khas bernama Gala 17.
"Untuk program kewirausahaan kami akan melaksanakan budidaya cabe yang hasil panennya akan dikemas menjadi produk sambel khas dan kami beri nama Gala 17, yang artinya Gammi Lada yang di produksi SMPN 17," urainya.
Program Gala 17 memanfaatkan lahan kosong di sekolah untuk menanam cabe, jahe, dan sayuran microgreen. Hasil panen akan dipasarkan sebagai produk program P5.***