Menterjemahkan 'Sumpah Pemuda' ala Sabda Literasi oleh Rumah Buku dan Kelas Teman Bermain di Ponre Bulukumba

- 28 Oktober 2022, 21:03 WIB
Menterjemahkan 'Sumpah Pemuda' ala Sabda Literasi oleh Rumah Buku dan Kelas Teman Bermain di Ponre Bulukumba
Menterjemahkan 'Sumpah Pemuda' ala Sabda Literasi oleh Rumah Buku dan Kelas Teman Bermain di Ponre Bulukumba /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bulukumba di Hari Sumpah Pemuda, salah satu lekuknya juga menyelami spirit dan peristiwa bersejarah itu dengan cara agak berbeda.

Terlihat segerombolan anak-abak di sudut Bulukumba itu berkumpul. Sejumlah buku bacaan dihamparkan. Rupanya ada lapak baca juga di sana. 

Selain lapak baca, anak-anak itu juga asyik mendengarkan dongeng. Tentu saja juga terselip cerita rakyat Bulukumba.

Baca Juga: Pelajar Bulukumba akui smart school menjadikan proses belajar tidak membosankan

Baca Juga: Syahda satu-satunya pelajar Bulukumba mendapat beasiswa Yayasan Pendidikan Kalla ke Sekolah Islam Athirah

'Sabda Literasi', itu tajuk kegiatannya. Hari Sumpah Pemuda momennya. Mereka menterjemahkan Sumpah Pemuda dalam sebuah bentuk ril di Ponre, yakni di Ponre Kecamatan Gantarang.

Keseruan kian tumpah saat game fun literasi disodorkan oleh kakak-kakak relawan penggiat literasi dari dua komunitas yakni Rumah Buku dan Kelas Teman Bermain.

Rumah Buku datang dari Desa Bontonyeleng. Mereka bukan hanya membawa buku, namun juga spirit dan cinta.

Baca Juga: Keren dan canggih! Aplikasi Teknik Alat Berat karya siswa MAN 1 Kudus

Baca Juga: Hujan literasi di langit Desa Bontonyeleng: sepercik 'api revolusi' dari Bulukumba

Founder dan relawan dari Rumah Buku, Basri Musakkir mengungkapkan salah satu keprihatinan yang juga melahirkan ide kegiatan ini.

"Riuh anak pesisir telah memeluk keambangpiluan akan laju modernitas. Salah satu faktor banyaknya anak-anak putus sekolah dengan alasan ekonomi," ungkapnya kepada WartaBulukumba.com pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Dia juga melontarkan kegelisahan terhadap anak-anak yang minim aksara.

Baca Juga: Rumah Buku dari Bulukumba keliling lapak baca gratis di Kediri Jawa Timur

Baca Juga: Tokoh literasi bantah indeks literasi membaca dan literasi digital Sulsel tertinggal, ini datanya

"Salah satu kemunduran adalah fasilitas pendidikan untuk pesisir belum memadai dan anak-anak memilih untuk putus sekolah. Akhirnya mereka berhasil mencium aroma pendidikan di bawah payung gerakan literasi semacam ini," ujarnya.

Basri dan kawan-kawan berharap mereka bisa ikut membentuk anak-anak pesisir melek literasi dan mencintai pendidikan, sebagaimana tujuan kegiatan Sabda Literasi.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ala Sabda Literasi oleh Rumah Buku dan Kelas Teman Bermain di Ponre Bulukumba sangat patut untuk ditiru.

Baca Juga: Deputi LAN-RI puji 3 ide inovasi Bulukumba, salah satunya Terong Pustaka: 'Dahsyat, belum ada di Indonesia'

Di sana ada cinta, kepedulian pada dunia pendidikan, anak-anak, dan perlawanan terhadap hari-hari bising digital yang kadang mengalahkan buku bacaan yang bermanfaat.

Bulan Oktober juga dikenal sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. 

Setiap tahun, momen ini diperingati dengan berbagai acara dengan tema bahasa dan sastra yang tujuannya memaksimalkan penggunaan bahasa Indonesia. Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra dilakukan sejak tahun 1980.***

 

 

 

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah