WartaBulukumba.Com - Awan kelabu menggantung rendah, seolah-olah menyelimuti lapangan dengan beban berat. Singa Mesopotamia menerkam Garuda. Dilibas Irak 2-0, Timnas Indonesia harus menang melawan Filipina pada 11 Juni mendatang.
Ketika peluit panjang wasit berbunyi, kedua tim langsung tancap gas. Irak dan Indonesia saling unjuk kekuatan, bak dua gladiator di arena. Meski Indonesia mampu menguasai bola lebih lama, kesalahan-kesalahan kecil terus menghantui.
Pemain Irak, dengan cekatan, memanfaatkan setiap celah yang ada, merangsek maju dengan penuh determinasi. Di menit ke-9, Osama Rashid meluncurkan tendangan keras dari luar kotak penalti.
Baca Juga: Pemain naturalisasi teranyar Timnas Indonesia: Calvin Verdonk si penjelajah di beberapa posisi
Bola itu melesat seperti anak panah, nyaris menjebol gawang yang dijaga Ernando Ari. Sementara itu, Garuda pun tak mau kalah. Di menit ke-10, tendangan penjuru Haye menggetarkan pertahanan Irak, meski tak membuahkan hasil.
Pertarungan sengit terus berlanjut hingga menit ke-15, ketika Irak hampir unggul lewat sundulan indah dari tendangan bebas. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena pelanggaran.
Semangat Garuda tetap menyala. Struick, bak prajurit yang tak kenal lelah, mencoba menembus pertahanan lawan berulang kali. Namun, keberuntungan seakan belum berpihak. Usaha demi usaha mereka terus terbentur tembok kokoh Irak.
Baca Juga: Maarten Paes siap debut membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Di menit ke-33, Indonesia kembali mendapat peluang emas. Struick, seperti pesilat tangguh, menggiring bola dengan lincah dan mengoper ke Walsh yang berada di posisi strategis.