Hasil itu membuat Ekuador menduduki posisi runner-up dengan lima poin. Ekuador dan Maroko sama-sama sudah meraih tiket ke 16 besar.
Anas Alaoui, Abdelhamid Eit Boudlal, dan Mohamed Hamony menjadi senjata ampuh Maroko yang menaklukkan Garuda Muda. Hanya melalui tendangan bebas megah Nabil Asyura, satu-satunya gol Timnas Indonesia, mereka mencoba mengibarkan bendera kebanggaan.
Pelatih Bima Sakti, berharap ke depan masih bisa lebih baik lagi.
“Usaha yang sudah kami lakukan, yang pasti pemain kerja keras. Semoga momentum Piala Dunia ini ke depan nanti bisa lebih baik lagi. Masih banyak sekali yang harus kami perbaiki,” imbuh Bima Sakti," ungkap Bima Sakti.
Garuda Muda tersapu dalam lautan permainan agresif Maroko, mencatat hanya dua tembakan dibandingkan dengan 26 tembakan dari Maroko yang menunjukkan presisi***