Kapal Xing Shun No 1 karam di Taiwan, 12 WNI hilang termasuk seorang warga Bontotiro Bulukumba

- 3 November 2022, 16:04 WIB
 ilustrasi  kapal tenggelam - Kapal Shinsung karam di Taiwan, 12 WNI hilang  termasuk seorang warga Bontotiro Bulukumba
ilustrasi kapal tenggelam - Kapal Shinsung karam di Taiwan, 12 WNI hilang termasuk seorang warga Bontotiro Bulukumba /pexels/Pok Rie

WartaBulukumba - Ombak laut di perairan barat Taiwan telah menelan sebuah kapal kargo berbendera Panama.

Peristiwa kapal karam itu terjadi pada 31 Oktober 2022 dan dilaporkan sebanyak 12 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal Xing Shun No 1 dinyatakan hilang.

Sementara itu, beredar kabar di grup-grup WhatsApp yang dihuni netizen Bulukumba bahwa salah satu ABK yang hilang itu adalah putra asal Kabupaten Bulukumba Sulsel. 

Baca Juga: PSSI menggelar KLB untuk memilih ketua umum pada 18 Maret 2023, Sekjen FIFA sudah terima surat laporannya

ABK tersebut adalah seorang warga Hila-Hila Kecamatan Bontotiro.

Pantauan WartaBulukumba.com, sebuah pesan berantai menyebutkan bahwa  korban warga Bontotiro Bulukumba adalah adik dari Kabag Organisasi Pemkab Bulukumba, A. Alif Amri.

Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, mengatakan bahwa informasi ini telah sampai kepada Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf.

Baca Juga: Detik-detik mencekam dalam pesawat Lion Air JT-330, ada percikan api di bagian mesin

Kapal kargo itu tenggelam setelah mengalami kerusakan mesin.

“Kapal mengalami kerusakan mesin, kemudian tenggelam akibat ombak besar, dengan jarak sekitar 14 mil laut dari garis pantai Changhua, Taiwan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, dikutip dai Antara pada Kamis, 3 November 2022.

Dia menjelaskan bahwa kapal bermuatan semen itu semula diawaki oleh 20 anak buah kapal (ABK) yang seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia.

Baca Juga: Jangan lewatkan pameran tunggal seniman seni rupa asal Bulukumba di Joning Art Space Yogyakarta

Namun, pada 30 Oktober 2022, tiga awak mengalami kecelakaan karena cuaca buruk dan berhasil dievakuasi menggunakan helikopter, sehingga pada saat tenggelam ada 17 ABK WNI di atas kapal.

“Dari jumlah tersebut, lima ABK berhasil diselamatkan oleh kapal kargo Evergreen yang sedang melintas, sementara 12 ABK lainnya sedang dalam upaya pencarian dan penyelamatan,” tutur dia.

Pemerintah melalui KDEI Taipei segera berkoordinasi dengan otoritas Taiwan, termasuk tim SAR yang telah mengerahkan tiga kapal besar, delapan kapal kecil, serta drone militer dalam operasi penyelamatan para WNI.

Baca Juga: Melongok petani rumput laut Bulukumba di pesisir pantai Situbaru Bintarore

Helikopter juga sudah disiapkan, kata Judha, tetapi belum bisa digunakan karena cuaca belum memungkinkan.

Dari delapan ABK WNI yang diselamatkan terlebih dahulu, dua di antaranya masih dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Taichung karena mengalami patah tulang, sementara enam lainnya dalam kondisi sehat dan ditampung di sebuah hotel di kota tersebut.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x