Penyaluran zakat di Bulukumba berbasis kearifan lokal

- 7 Juni 2022, 18:56 WIB
Ilustrasi Zakat
Ilustrasi Zakat /Pixabay

WartaBulukumba - Bulukumba adalah benteng bagi tradisi dan kearifan lokal sehingga selalu berpaut dengan sistem, termasuk penyaluran zakat.

Baru-baru ini Kementerian Agama Bulukumba melalui kepala kantornya H. Muhammad Yunus mendorong penerimaan dan penyaluran zakat berbasis kearifan lokal.

Di wilayah spiritual itu ada pendekatan kultural.

Baca Juga: Target pengumpulan zakat fitrah Baznas Bulukumba Rp 9 miliar pada 2022

Muhammad Yunus, menyampaikan guna menumbuhkembangkan kesadaran mengeluarkan sebagian hartanya, masyarakat yang mampu atau muzakki harus didekati dengan pendekatan kearifan lokal.

"Pendekatan kearifan lokal ini penting dilakukan karena nilai- nilai kearifan lokal sudah tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, kearifan lokal yang ada di Bulukumba seperti saling menyayangi (sikamasei), saling menghormati (sipakalebbi), saling membantu (ma’bule bola) dan nilai kearifan lokal lainnya yang sejalan dengan nilai Islam harus menjadi spirit kemanusiaan dan tentu juga harus menjadi bahan edukasi dan sosialisasi Zakat Infaq Sedekah (ZIS) kepada masyarakat.

Baca Juga: Baznas Bulukumba dorong desa terbitkan Perdes Zakat Harta

Untuk itu, pihaknya mendorong lembaga zakat atau unit pengelola zakat di tingkat desa kelurahan dalam menjalankan tugasnya melakukan pendekatan kearifan lokal.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x