Sedangkan angkatan laut umat Islam ada sejak zaman Mu’awiyah RA. Kini telah jelas maknanya dan tidak ada keraguan bahwa ini adalah nyata.
Secara eksplisit penjelasan tentang panji-panji hitam yang sebenarnya adalah armada jet tempur dibentangkan dalam beberapa buku. Di antaranya buku berjudul "Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim" yang ditulis oleh Indra Noferia pada tahun 2018, dan buku "Allah dan Muhammad dalam Mimpiku" dengan tim penulis: Helper Muhammad Qasim, terbit pada tahun 2019.
Kedua buku tersebut menghamparkan penjelasan detail terkait 'mimpi Ilahi' yang dialami oleh seorang pemuda Pakistan bernama Muhammad Qasim. Bukan hanya soal Pasukan Panji Hitam berupa armada jet tempur hitam. Lebih dari itu.
Sejauh ini belum ada ulama di seluruh dunia yang mencap mimpi Muhammad Qasim adalah mimpi yang sesat lantaran mimpi tersebut tidak ada yang menyelisihi Alquran dan haditsh sahih.
Kemudian setelah menginjak umur 17 tahun, ia terus-menerus mendapat mimpi Ilahi sampai saat ini.
Muhammad Qasim dalam salah satu kesaksiannya mengatakan:
"Aku telah melihat mimpi-mimpi ini selama lebih dari 23 tahun terakhir Allah datang ke dalam mimpiku lebih dari 500 kali dan Nabi Muhammad lebih dari 280 kali. Aku berumur sekitar 12 atau 13 tahun ketika Allah dan Nabi Muhammad keduanya datang bersamaan dalam mimpiku untuk pertama kalinya. Dan kemudian setelah itu di tahun 1993 ketika aku berumur 17 tahun, Allah dan Nabi Muhammad mulai datang secara teratur dan terus menerus dalam mimpiku. Dan sejak saat itu, Allah dan Nabi Muhammad terus datang ke dalam mimpi-mimpiku."
Pertanyaan yang terbetik yaitu, bagamana Allah dan Nabi Muhammad SAW datang dalam mimpi Muhammad Qasim?
Kenapa dia menyebarkan mimpinya? Kenapa Muhammad Qasim dan teman-temannya terus-menerus menyebarkan mimpi tersebut ke seluruh dunia?
Pertanyaan terpenting adalah, benarkah mimpi-mimpi Muhammad Qasim bin Abdul Karim? Kisah mimpi Ilahi yang dituturkan oleh Muhammad Qasim sebagaimana dinukil dari kedua buku tersebut, bisa kita telusuri dalam sederet kesaksiannya berikut ini:
Editor: Alfian Nawawi