Gelombang kekerasan meletus di Meksiko setelah polisi menangkap putra gembong narkoba 'El Chapo'

- 7 Januari 2023, 07:00 WIB
Pasukan keamanan tiba di penjara negara bagian Cereso nomor 3 setelah penyerang tak dikenal memasuki penjara dan membebaskan beberapa narapidana, mengakibatkan cedera dan kematian, menurut media lokal, di Ciudad Juarez, Meksiko, 1 Januari 2023.
Pasukan keamanan tiba di penjara negara bagian Cereso nomor 3 setelah penyerang tak dikenal memasuki penjara dan membebaskan beberapa narapidana, mengakibatkan cedera dan kematian, menurut media lokal, di Ciudad Juarez, Meksiko, 1 Januari 2023. /ANTARA/REUTERS/Jose Luis Gonzalez/as/

WartaBulukumba - Asap mengepul di jalan-jalan kota Culiacan di negara bagian Sinaloa utara Meksiko.

Terjadi sedikitnya 12 kali bentrokan perusuh melawan aparat keamanan, 25 aksi penjarahan, dan 250 kendaraan dibakar dan digunakan untuk memblokir jalan.

Dilansir dari Reuters pada Jumat, 6 Januari 2023, pasukan keamanan Meksiko pada Kamis menangkap pemimpin kartel narkoba Ovidio Guzman, putra gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman yang dipenjara, memicu gelombang kekerasan menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden pekan depan depan.

Baca Juga: Alien belum bisa dibuktikan tapi ada 144 penampakan UFO di langit Amerika Serikat dalam 17 tahun terakhir

Kekerasan terjadi di sebagian besar di kota Culiacan yang selama ini menjadi rumah bagi kartel narkoba yang kuat dengan nama yang sama yang dipimpin El Chapo sebelum ekstradisinya ke Amerika Serikat pada 2017.

Gubernur negara bagian Ruben Rocha mengatakan tujuh anggota pasukan keamanan tewas, termasuk seorang kolonel, dan 21 terluka serta delapan warga sipil.

"Besok kami pikir kami akan dapat bekerja secara normal," katanya, seraya menambahkan bahwa dia belum membahas untuk memanggil lebih banyak bala bantuan dari tentara atau Garda Nasional.

Baca Juga: Tuai kecaman, Menteri Keamanan Nasional Zionis kunjungi Masjid Al Aqsa

Operasi yang gagal untuk menahan Ovidio pada 2019 berakhir dengan penghinaan bagi pemerintah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, setelah penangkapan tersebut memicu gelombang kekerasan yang memaksa pihak berwenang menutup sekolah dan bandara Culiacan.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah