WartaBulukumba - Untuk kesekian kalinya, pemuda-pemuda Palestina berhasil mempertahankan Masjid Al Aqsa.
Batu-batu beterbangan di tengah seruan "Allahu Akbar" para jamaah Al Aqsa yang berkumandang di Subuh hari pada Jumat 15 April 2022,
Satu tahun setelah peristiwa di Yerusalem menyebabkan perang di Gaza, bentrokan selama bulan suci Ramadhan meningkatkan kekhawatiran konflik antara Zionis dengan Palestina.
Baca Juga: Aksi pembakaran Al Quran picu kerusuhan besar di Swedia
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu, sedikitnya 152 warga Palestina terluka ketika polisi anti huru hara Zionis Israel memasuki kompleks masjid Al Aqsa pada hari Jumat untuk membubarkan warga Palestina yang melemparkan petasan dan batu ke arah mereka dan menuju tempat salat Yahudi.
Kompleks Al-Aqsa terletak di dataran tinggi di Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian dicaplok. Dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, daerah ini adalah yang paling sensitif dalam konflik yang telah berlangsung beberapa generasi.
“Yerusalem mungkin adalah masalah nomor satu yang berpotensi memicu kekerasan skala luas,” kata lembaga jajak pendapat Palestina Khalil Shikaki, direktur Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina. "Kami telah melihat itu di masa lalu."
Baca Juga: Moldova menuduh tentara Rusia mencoba merekrut warganya
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menggambarkan tindakan polisi anti huru hara Israel di Al Aqsa sebagai "serangan brutal terhadap jamaah selama bulan suci" dan pertanda berbahaya.