Ayah Eki angkat bicara terkait perkembangan pengusutan kasus pembunuhan Vina Cirebon

19 Mei 2024, 19:01 WIB
Ayah Eky, Iptu Rudiana muncul ke publik dan memberikan pernyataan terkait kasus Vina Cirebon. /Instagram/@rudianabison

WartaBulukumba.Com - Delapan tahun telah berlalu sejak tragedi kelam merenggut nyawa Vina dan Eki di Cirebon, namun kasus ini tetap adalah luka besar menganga yang belum sembuh.

Kehadiran film "Vina Sebelum 7 Hari" yang mengangkat kisah nyata dari peristiwa tragis itu berhasil menyibak memori publik. Kasus pembunuhan keji ini, meskipun sudah cukup lama berlalu, kembali menyisakan tanda tanya besar di ruang hukum.

Dari sebelas pelaku yang teridentifikasi, baru delapan orang yang menjalani hukuman, sementara tiga lainnya masih berstatus buron.

Dunia menyaksikan lagi kegelisahan keluarga korban, terlebih setelah Rudiana, ayah dari Muhammad Rizky Rudiana, salah satu korban, mulai bersuara.

Baca Juga: Film 'Vina: Sebelum 7 Hari': Kritik keras melalui karya sinematografi terhadap hukum di Indonesia

Sebagai seorang polisi berpangkat Iptu, Rudiana tak pernah berhenti memperjuangkan keadilan bagi putranya.

Di akun Instagram pribadinya, @Rudianabison, ia mengungkapkan betapa keras usahanya selama delapan tahun terakhir dalam mencari kebenaran.

"Saya adalah orang tua kandung dari almarhum Muhammad Rizky Rudiana atau Eki," tulisnya, meminta masyarakat Indonesia untuk tidak memperparah luka keluarga dengan asumsi dan pernyataan yang menyakitkan.

Rudiana menegaskan bahwa dirinya terus bekerja sama dengan Bareskrim untuk menangkap tiga pelaku yang masih buron.

Baca Juga: Sinopsis 'Vina: Sebelum 7 Hari': Kisah nyata arwah korban pembunuhan di Cirebon mengungkap kebenaran

"Jangan biarkan kami lebih terluka lagi. Eki adalah anak kami yang menjadi korban kelompok kejam. Saya tidak diam. Saya terus berusaha bekerja sama dengan Reskrim. Beberapa pelaku sudah kami amankan," katanya dengan penuh ketegasan, seraya menyebut nama ketiga pelaku yang masih buron: Andi, Dani, dan Pegi alias Perong atau Egi.

Di balik upayanya, Rudiana juga memohon doa dari seluruh warga Indonesia. Ia berharap agar ketiga pelaku yang masih buron segera ditemukan, dan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

"Saya mohon doa, semoga orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya segera terungkap. Dan sekali lagi, saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia agar tidak berasumsi atau membuat pernyataan yang bisa lebih menyakiti kami," ujarnya dengan nada penuh harap.

"Kami cukup yang mengalami selama delapan tahun. Saya berupaya untuk sabar dan mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan mendoakan agar semua pelaku bisa terungkap," tutupnya dengan penuh harapan.

Kronologi peristiwa tragis pembunuhan Vina dan Eki

 

Pada malam 27 Agustus 2016, Vina dan Risky bersama teman-temannya mengendarai sepeda motor melintasi Jalan Perjuangan depan SMPN 11 Kali Tanjung, Cirebon.

Tanpa diduga, sekelompok geng motor, yang diduga berasal dari Geng Motor Moonraker, mulai melempari mereka dengan batu. Vina dan Risky terpisah dari teman-temannya dan menjadi sasaran kebrutalan geng tersebut.

Para pelaku mengejar dan menganiaya mereka. Rizky dipukul hingga tewas di tempat, sementara Vina diperkosa secara bergiliran sebelum akhirnya dibunuh. Jenazah keduanya dibuang di bawah flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang melibatkan geng motor di Indonesia.

Kasus ini melibatkan 11 tersangka, delapan di antaranya sudah ditangkap dan diadili. Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadani, Sudirman, Saka, dan Rifaldo Wardhana menghadapi hukuman yang berat. Tujuh pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara Saka, yang masih di bawah umur saat kejadian, dihukum delapan tahun penjara.

Namun, tiga pelaku lainnya, Andi, Dani, dan Pegi alias Perong atau Egi, masih buron hingga kini. Egi, yang diduga sebagai otak pelaku, menjadi target utama pengejaran polisi. Kombes Pol Surawan, Dirkrimum Polda Jabar, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti mengejar para pelaku yang masih bebas. “Kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap tiga pelaku,” ujarnya pada 14 Mei 2024.

Misteri keberadaan Egi semakin menjadi perbincangan setelah akun X (dahulu Twitter) @dhemit_is_back membagikan informasi tentang akun media sosial yang diduga milik Egi. Akun bernama Apunk Erpe diidentifikasi sebagai Egi, yang kini menjadi buronan. "Rame di medsos mengarahkan nama Apunk Erpe / Egi_ripra (Rian Prayoga)," tulis akun tersebut, mengajak pemilik akun untuk segera melapor ke polisi jika bukan pelaku yang dicari.

Spekulasi muncul bahwa Egi mendapat perlindungan dari oknum aparat negara, sehingga ia bisa lolos dari jeratan hukum.

Sutradara film "Vina Sebelum 7 Hari," Anggy Umbara, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya penegakan hukum. Ia mendesak pihak berwenang untuk lebih serius dalam mencari dan menangkap para pelaku yang masih buron.

"Hukum di negara ini belum berjalan dengan semestinya. Terutama ke pemerintah, pihak berwenang, ayo dong tunjukkan hukum di negara ini harus ditegakkan, jangan tumpul ke bawah," tegas Anggy dalam konferensi pers film tersebut.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler