Marak kasus kekerasan anak di Bulukumba, Ketua Basis LPBB nilai penegakan hukum terlalu lemah

11 Oktober 2022, 20:55 WIB
Ilustrasi kekerasan anak. /Pixabay/geralt

WartaBulukumba - Bulukumba hari ini sedang 'memar membiru' oleh kasus perundungan dan kekerasan anak.

Kasus perundungan teranyar di Bulukumba yakni perundungan yang dilakukan sejumlah siswa SD di Kecamatan Herlang terhadap adik kelasnya sendiri.

Meskipun kasus perundungan itu telah tuntas diselesaikan dalam kata damai antara kedua belah pihak, namun keprihatinan tetap mengalir terhadap kasus-kasus serupa di Bulukumba.

Baca Juga: Viral kasus perundungan anak SD di Bulukumba, aktivis sebut: 'Kelengahan sosial'

Salah satunya yakni sebuah kritikan pedas yang dilontarkan Ketua Basis LPBB Kabupaten Bululumba, Andi Riyal.

"Melirik kejadian penganiayaan anak di bawah umur di Bulukumba harus menjadi perhatian lantaran banyak korban kekerasan anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan khusus," kata Andi Riyal pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Andi Riyal menyebut bahwa itulah kondisi penerapan hukum di Bulukumba sehingga banyak anak bangsa mendapatkan kekerasan karena hukum terlalu di emahkan dan seakan-akan ada pembiaran terhadap pelaku kejahatan.

Baca Juga: Kasus perundungan siswa SD di Bulukumba tuntas dalam damai, aktivis ungkap kasus lain yang libatkan oknum guru

"Kami berharap agar ada yang melirik kejadian di SD 260, di mana pelakunya adalah oknum kepala sekolah yang dilaporkan di Polres Bulukumba pada 12 April 2022 lalu. Kini divonis hanya selama 3 bulan penjara,"ungkapnya.

Andi Riyal berharap agar Bupati Bulukumba dapat melirik tindakan oknum Kepala Sekolah SD 260 Ere Keke.

"Kasihan anak bangsa yang masih duduk di bangku SD ketika oknum kepala sekolah menjadi pelaku kejahatan atau kekerasan," ujarnya.

Baca Juga: Bukan penembakan! Kaca mobil pengendara di Bulukumba retak ternyata akibat benda ini

Andi Riyal juga menegaskan, kalau perlu Bupati Bulukumba segera memecat oknum kepala sekolah tersebut agar ada efek jera terhadap oknum guru yang akan melakukan kekerasan.

"Anak bangsa membutuhkan pendidikan yang baik bukan mendapatkan sebuah kekerasan," tegas Andi Riyal.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler