Review film 'Ipar Adalah Maut': Kisah perselingkuhan yang memecah belah sebuah keluarga

- 14 Juni 2024, 13:02 WIB
Poster film 'Ipar Adalah Maut'.
Poster film 'Ipar Adalah Maut'. /Instagram/@dapurfilm

WartaBulukumba.Com - Penonton secara perlahan terhanyut ke dalam kisah drama keluarga yang penuh gejolak dalam film terbaru Hanung Bramantyo berjudul "Ipar Adalah Maut", sebuah kisah perselingkuhan yang memecah belah sebuah keluarga yang awalnya penuh romansa.

Film ini, yang digarap bersama MD Pictures, mengeksplorasi tema perselingkuhan yang memecah belah sebuah keluarga, di mana kepercayaan dan kasih sayang bertukar menjadi pengkhianatan paling menyakitkan.

Hanung memulai kisahnya dengan mengenalkan kita pada Nisa, diperankan dengan penuh nuansa oleh Michelle Ziudith, seorang mahasiswi yang jatuh cinta pada Aris, sosok dosen muda yang karismatik dan cerdas, yang dibawakan oleh Deva Mahendra.

Baca Juga: Film 'Monkey Man' syuting di Batam: Benarkah 90 persen wajah Indonesia?

Romantisme pernikahan

Romantisme yang dibangun di antara mereka berdua berkembang menjadi pernikahan yang tampak sempurna. Penuh kehangatan dan cinta, hubungan mereka dianggap sebagai lambang ideal sebuah ikatan pernikahan.

Namun, ketenangan rumah tangga ini diuji ketika Rani, adik kandung Nisa yang diperankan oleh Davina Karamoy, mulai tinggal bersama mereka.

Awalnya, Rani hanyalah seorang adik yang membutuhkan tempat tinggal sementara menjalani studi di kota yang sama. Namun, kepolosan dan kehadiran Rani secara bertahap berubah menjadi ancaman bagi ikatan suci antara Aris dan Nisa.

Baca Juga: Komedi romansa dalam 'Catatan Harian Menantu Sinting': Ketika ranjang warisan kakek terus berbunyi

Benih-benih cinta terlarang

Dengan kehadiran Rani, benih-benih cinta terlarang mulai bermekaran, meretas dinding-dinding kepercayaan yang telah dibangun dengan susah payah.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah