WartaBulukumba.Com - Umat manusia telah melawan ciptaan mereka sendiri, yaitu kecerdasan buatan. Ketika Artificial Intelligence (AI) semakin cerdas dan sampai pada level memutuskan sesuatu tanpa 'prompt' maka bahaya itu sedang menganga: perang!
Dalam era di mana teknologi AI semakin meresap di hari-hari ini, film "The Creator" oleh Gareth Edwards adalah sebuah karya seni sinematografi yang memukau, menghadirkan efek visual yang mengesankan, arahan yang brilian, dan penggambaran konflik antara manusia dan AI yang relevan dengan sempurna.
Para kritikus film telah memberikan pujian kepada "The Creator", dan sebagian besar di antara mereka menganggapnya sebagai salah satu film terbaik tahun ini.
Baca Juga: Black Knight: Tahun 2071 polusi udara musnahkan umat manusia hingga tersisa populasi 1 persen
Situs Rotten Tomatoes mencatat bahwa 80% dari 81 ulasan kritikus adalah positif, dengan peringkat rata-rata sebesar 7,3/10. Kesepakatan situs tersebut menggambarkan film ini sebagai "menakjubkan secara visual" dan memuji set yang spektakuler, yang mempertegas pentingnya aspek visual dalam cerita ini.
Namun, tidak hanya visual yang membuat film ini begitu menggugah. Maggie Lovett dari Collider menyebutnya sebagai "sebuah karya cerita fiksi ilmiah asli yang benar-benar luar biasa." Film ini tidak hanya merangsang mata, tetapi juga pikiran dan hati penontonnya. Ini adalah cerita yang membahas isu-isu besar dalam dunia AI dengan kedalaman dan emosi yang mengesankan.
Peter Bradshaw dari The Guardian menekankan betapa film ini adalah sebuah karya yang "menarik, merangsang, dan menegangkan," yang benar-benar mencerminkan masalah besar di zaman kita, yaitu AI. Pete Hammond dari Deadline Hollywood bahkan menyebutnya sebagai salah satu film yang paling menggugah pikiran dalam beberapa waktu, yang memang memerlukan perhatian kita.
Baca Juga: The Flash di antara isu pelanggaran namun Barry Allen telah menembus waktu
"The Creator" juga berhasil meraih dukungan dari Brian Truitt dari USA Today, yang menggambarkannya sebagai sebuah film yang meledakkan otak penonton dengan visual yang spektakuler dan cerita yang penuh makna.
Alex Godfrey dari Empire menambahkan bahwa film ini adalah "sinema yang fantastis dan mempesona," yang menggabungkan visual yang luar biasa dengan kisah yang menyentuh hati.
Namun, tidak semua kritikus sepenuhnya terpesona oleh film ini. A.A. Dowd dari IGN mencatat bahwa film ini mungkin lebih kuat dalam aspek visualnya daripada dalam drama dan fiksi ilmiahnya. Namun, ia tetap mengakui ketegangan yang dihasilkan oleh citra-citra film ini.
Baca Juga: Transformers: Rise of the Beasts, ternyata sedahsyat ini pertempuran para robot alien
Graeme Guttmann dari Screen Rant juga memberikan apresiasi terhadap keberanian film ini dalam mengambil risiko, meskipun ada beberapa kekurangan dalam plotnya. Namun, ia menekankan bahwa pengalaman menontonnya lebih mendebarkan daripada film-film blockbuster biasa.
Meskipun ada beberapa kritik yang menganggap film ini memiliki kelemahan tertentu, secara keseluruhan, "The Creator" adalah sebuah perjalanan visual yang memuaskan.
Film ini mungkin lebih baik sebagai alegori penerimaan daripada peringatan terhadap AI, tetapi tetap menjadi sebuah karya yang layak ditonton dan diperdebatkan.
Dengan efek visual yang luar biasa dan pemikiran mendalam tentang masa depan AI, film ini telah berhasil membuat penonton berpikir tentang keberadaan dan dunia di sekitar mereka. Itu adalah karya seni yang patut diapresiasi, dan mungkin, bahkan menjadi klasik instan di dunia perfilman.***