DAS Balangtieng, para 'penjaga nektar bumi' dan Dana Mitra Tani Bulukumba

- 21 Januari 2024, 18:35 WIB
Ketua Dana Mitra Tani Bulukumba, Sri Puswandi saat berada di salah satu kebun aren di kawasan DAS Balangtieng.
Ketua Dana Mitra Tani Bulukumba, Sri Puswandi saat berada di salah satu kebun aren di kawasan DAS Balangtieng. /WartaBulukumba.Com

Baca Juga: Wajah Bulukumba dari petani gula aren: Menyemai kesadaran lingkungan di DAS Balantieng bersama Dana Mitra Tani

Kolaborasi Dana Mitra Tani dengan petani gula aren

Pertemuan keluarga petani oleh Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba di desa-desa ini bukan sekadar pertemuan biasa. Mereka berkumpul bukan hanya untuk membahas tanaman dan produksi gula aren, melainkan juga berbagi kisah hidup, pengalaman, dan harapan yang terjalin di antara rintik hujan.

Di setiap desa, para petani aren menceritakan kisahnya masing-masing. Ada cerita perjuangan dalam menaklukkan tantangan alam, ada pula kisah menjalin kebersamaan di tengah kesulitan. Dalam setiap kalimat yang terucap, tersemat semangat tulus dan cinta akan alam yang mengakar kuat.

Sungai di DAS Balangtieng, bagai saksi bisu perjalanan para petani, mengalir membawa cerita kehidupan dan menciptakan harmoni di antara mereka. Bersama, mereka berbagi satu impian: menghidupkan kembali kejayaan pertanian lokal yang telah lama menjadi nadi kehidupan mereka.

Di tengah guyuran hujan, semangat petani justru semakin berkobar. Diskusi demi diskusi menghasilkan rencana pembentukan koperasi petani gula aren yang berkelanjutan. Visi ini tidak hanya tentang pertanian, tetapi juga tentang pemberdayaan potensi setiap desa untuk mencapai keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Transformasi DAS Balangtieng

DAS Balangtieng kini menjadi saksi dari pertumbuhan komunitas yang kuat. Perjalanan manis di DAS Balangtieng ini menjadi kisah nyata awal perjuangan petani gula aren, mewujudkan impian bersama untuk merajut kehidupan yang lebih manis.

Ketua Dana Mitra Tani (DMT), Sri Puswandi, memaparkan ihwal kerjasama yang manis dengan para petani gula aren. Lembaga DMT hadir membersamai para petani gula aren untuk edukasi ekologi dan ekonomi. 

"Sungai ini seperti urat nadi petani gula aren, membawa kehidupan dan harapan. Melalui kerjasama dan kebersamaan, kami percaya bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk pertanian dan kehidupan kami," ungkap Sri Puswandi kepada WartaBulukumba.Com pada Ahad, 21 Januari 2024.

Lebih jauh, Sri Puswandi menjelaskan tentang manfaat pohon aren dari berbagai sisi.

"Pohon aren memiliki peran krusial dalam mendukung daya ekologi di lingkungan. Selain menyediakan bahan baku untuk berbagai kebutuhan, seperti gula aren, pohon aren juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan keberlanjutan ekosistem," urainya.
 
Pertama, lanjut Sr Puswandi, pohon aren berperan sebagai penyerap karbon yang signifikan. Dengan proses fotosintesisnya, pohon aren mampu menyerap karbon dioksida dari udara dan mengubahnya menjadi oksigen, memberikan kontribusi positif dalam mitigasi perubahan iklim.
 
"Selain itu, sistem akar pohon aren membantu mengurangi erosi tanah dan menjaga keseimbangan ekosistem. Akar yang kuat mampu mengikat tanah, mencegah erosi, dan meningkatkan kesuburan tanah di sekitarnya. Hal ini berdampak positif terhadap keberlanjutan pertanian dan kehidupan mikroorganisme tanah," ulasnya.
 
Pohon aren juga mendukung keanekaragaman hayati. Habitat yang diciptakan oleh pohon aren memberikan tempat tinggal bagi berbagai spesies flora dan fauna. Dengan demikian, pohon aren secara tidak langsung menjaga keseimbangan ekosistem dan menyumbang pada keberlanjutan biodiversitas.
 
"Dalam konteks ekonomi, pohon aren menjadi sumber pendapatan masyarakat lokal melalui produk-produk turunannya seperti gula aren, serat, dan bahan bangunan. Pendekatan pemanfaatan yang berkelanjutan dapat memberikan dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat lokal tanpa merusak ekologi," tandas Sri Puswandi.
 
Secara keseluruhan, pelestarian dan pengelolaan pohon aren secara berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial. Dukungan terhadap upaya konservasi pohon aren menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan ekologi dan keseimbangan alam.

Perjalanan petani DAS Balangtieng bukan sekadar perjalanan mengolah tanah dan menanam pohon, melainkan perjalanan membangun mimpi dan harapan. Melalui tetes hujan dan dedaunan yang basah, mereka menulis narasi baru, menuju masa depan yang lebih manis dan bersatu.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah