HUT ke 25 Bank Mandiri: Kisah perjalanan transformasi menuju keunggulan

- 2 Oktober 2023, 21:40 WIB
Ilustrasi Bank Mandiri
Ilustrasi Bank Mandiri /ANTARA/Sigid Kurniawan

 

WartaBulukumba.Com - Di kantor Bank Mandiri, suasana tenang selalu dipenuhi cahaya. Para nasabah disambut dengan senyuman hangat dari petugas layanan. Seorang petugas dengan sigap membantu seorang ibu yang membawa bayi. Di sisi lain, seorang pria tampak fokus menyelesaikan transaksi perbankan online dengan bantuan petugas IT. Kebersihan dan ketertiban ruangan mencerminkan profesionalitas. Pemandangan serupa itu setiap hari ada di Bank Mandiri.

HUT ke 25 Bank Mandiri menandai sebuah kisah perjalanan transformasi menuju keunggulan. Bank Mandiri adalah salah satu pilar penting dalam dunia perbankan Indonesia. Berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai PT Bank Mandiri (Persero), bank ini memiliki sejarahpanjang khususnya di jagat perbankan.

Dilansir dari laman Bankmandiri.co.id, Bank Mandiri didirikan sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, Bank Mandiri melibatkan empat bank pemerintah sebelumnya: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Keempat bank ini memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Dengan penggabungan ini, Bank Mandiri mulai membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan.

Baca Juga: 15 ide usaha kuliner kreatif yang menghasilkan cuan di Sulsel: Jeneponto, Bulukumba, hingga Luwu

Konsolidasi dan Integrasi 

Konsolidasi dan integrasi menjadi kata kunci dalam perjalanan Bank Mandiri. Proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di semua bidang menghasilkan organisasi bank yang solid. Sistem inti perbankan yang terintegrasi menggantikan sistem inti dari keempat bank legacy yang terpisah sebelumnya. Ini adalah langkah penting dalam memastikan efisiensi dan kinerja yang lebih baik.

Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri terus meningkat. Pendapatan meningkat secara signifikan dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 menjadi Rp5,3 triliun di tahun 2004.

Pada tahun 2003, Bank Mandiri juga melakukan penawaran saham perdana sebesar 20% atau setara dengan 4 miliar lembar saham. Langkah ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan bank.

Baca Juga: 17 ide konsep kafe dan restoran unik dan kreatif untuk Sulsel: Bulukumba hingga Luwu

Tahun 2005 menjadi poin balik penting bagi Bank Mandiri. Bank ini memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional. Hal ini tercermin dalam program transformasi yang terdiri dari empat strategi utama:

  1. Implementasi Budaya: Restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penilaian berbasis kinerja yang diperbarui, pengembangan kepemimpinan dan bakat, serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
  2. Pengendalian Tingkat NPL Secara Agresif: Fokus pada penanganan kredit macet dan penguatan sistem manajemen risiko.
  3. Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis yang Melebihi Rata-rata: Strategi dan nilai tambah yang unik untuk masing-masing segmen.
  4. Pengembangan dan Pengelolaan Program Aliansi: Kolaborasi antara Direktorat atau Business Unit untuk optimalisasi layanan kepada nasabah.

Baca Juga: Belum layak ekspor! Ikan tuna hasil tangkapan nelayan Bulukumba hanya grade D dan C

Transformasi Tiga Tahap

Bank Mandiri merencanakan transformasinya secara bertahap melalui tiga tahap:

Tahap 1 (2006-2007) - Back on Track: Merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan.

Tahap 2 (2008-2009) - Outperform the Market: Fokus pada ekspansi bisnis untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen.

Tahap 3 (2010) - Shaping the End Game: Mencapai status sebagai bank regional terdepan melalui konsolidasi bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang pertumbuhan non-organik.

Transformasi yang dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dalam berbagai parameter finansial, seperti penurunan rasio kredit bermasalah dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010. Laba bersih juga tumbuh sangat signifikan, dari Rp0,6 triliun di tahun 2005 menjadi Rp9,2 triliun di tahun 2010.

Bank Mandiri juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya perusahaan yang dikenal sebagai "TIPCE" yang mencakup kepercayaan, integritas, profesionalisme, fokus pada pelanggan, dan kesempurnaan. Transformasi ini membantu bank untuk menjadi lebih responsif dan adaptif terhadap perubahan pasar dan pelanggan.

Setelah tahap pertama transformasi, Bank Mandiri melanjutkan dengan Program Transformasi Lanjutan (2010-2014). Mereka memiliki target ambisius, termasuk mencapai kapitalisasi pasar di atas Rp225 triliun, ROA sekitar 2,5%, ROE mendekati 25%, dan menjaga rasio NPL gross di bawah 4%.

Pencapaian tersebut mencakup penurunan yang signifikan dalam rasio NPL dan pertumbuhan laba bersih. Bank Mandiri berhasil mempertahankan predikat sebagai "the best bank in service excellence" dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" selama beberapa tahun berturut-turut.

Kinerja Bank Mandiri pada tahun 2014 menunjukkan pencapaian yang mengesankan. Di berbagai segmen bisnis, bank ini berhasil mencatatkan pertumbuhan yang kuat. Pendapatan dari Wholesale transaction mencapai Rp4,4 triliun, dana murah Wholesale mencapai Rp73,2 triliun, dan jumlah transaksi cash management tumbuh sebesar 80,4%.

Di segmen Retail deposit & payment, Bank Mandiri menjadi pilihan nasabah dengan pendapatan dari fee retail mencapai Rp6,7 triliun dan dana murah Retail mencapai Rp279,3 triliun. Transaksi e-channel juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Kinerja dan Penghargaan

Bank Mandiri juga menjadi salah satu pemain utama di segmen Retail Financing, terutama dalam kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit. Total kredit retail mencapai Rp158,0 triliun pada tahun 2014.

Keberhasilan Bank Mandiri tidak hanya terlihat dari kinerja finansial, tetapi juga dari penghargaan yang mereka terima. Mereka mendapatkan pengakuan sebagai bank terbaik di Indonesia dari berbagai sumber terkemuka di sektor keuangan.

Melihat ke depan, Bank Mandiri memiliki rencana strategis yang ambisius. Mereka ingin menjadi bank terbaik di ASEAN pada tahun 2020 dengan mencapai kapitalisasi pasar USD55 miliar dan Return on Equity antara 23% hingga 27%. Strategi pertumbuhan fokus pada perkuatan di segmen wholesale dan retail serta integrasi bisnis di semua segmen, termasuk perusahaan anak.

Dalam upaya mencapai visi jangka panjang ini, Bank Mandiri juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia, budaya perusahaan, tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, dan manajemen risiko.

Bank Mandiri telah menjalani perjalanan yang mengesankan menuju keunggulan dalam industri perbankan. Dengan komitmen pada transformasi dan pelayanan yang unggul, mereka terus berusaha menjadi salah satu bank terbaik di ASEAN dan memainkan peran yang lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah