Melawan sampah dengan kuliner tradisional: Pertemuan penguatan difabel desa dengan PerMaTa Bulukumba

- 13 Juni 2024, 14:40 WIB
PerMaTa Bulukumba melakukan pertemuan penguatan Kelompok Difabel Desa (KDD) Maju Jaya di Kantor Desa Bontomangiring pada Selasa, 11 Juni 2024.
PerMaTa Bulukumba melakukan pertemuan penguatan Kelompok Difabel Desa (KDD) Maju Jaya di Kantor Desa Bontomangiring pada Selasa, 11 Juni 2024. /Dok. PerMata Bulukumba

WartaBulukumba.Com - Pagi dibersamai aroma pisang rebus dan singkong yang menguar di udara, menandai hari yang berbeda. Pinggiran Indonesia di Kabupaten Bulukumba ini adalah Desa Bontomangiring di Kecamatan Bulukumpa. 

Para peserta terlihat membawa tumbler sebagai gema kecil terhadap keberlanjutan lingkungan, berkumpul di Kantor Desa Bontomangiring. Mereka datang dengan raut wajah yang bersemangat, siap memulai sesi penguatan.

Ini adalah sebuah gerakan yang memadukan semangat dan harapan baru bagi mereka yang selama ini berada dalam bayang-bayang diskriminasi dan kesalahpahaman.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari pinggir: Desa Bonto Mate'ne yang terus berbenah

Tumbler dan Snack Pisang Rebus

PerMaTa Bulukumba melakukan pertemuan penguatan Kelompok Difabel Desa (KDD) Maju Jaya di Kantor Desa Bontomangiring pada Selasa, 11 Juni 2024./Dok. PerMata Bulukumba
PerMaTa Bulukumba melakukan pertemuan penguatan Kelompok Difabel Desa (KDD) Maju Jaya di Kantor Desa Bontomangiring pada Selasa, 11 Juni 2024./Dok. PerMata Bulukumba

PerMaTa Bulukumba, sebuah lembaga yang tidak hanya bertujuan memerangi lepra, melainkan juga mendukung keberdayaan komunitas disabilitas baru saja menutup satu babak penting dalam rangkaian kegiatannya.

Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan pertama Zero Leprosy Project yaitu sensitisasi penyakit kusta dan konsekuensinya bagi komunitas sasaran, selanjutnya PerMaTa Bulukumba melakukan pertemuan penguatan Kelompok Difabel Desa (KDD) Maju Jaya di Kantor Desa Bontomangiring pada Selasa, 11 Juni 2024.

Hal menarik, kegiatan tersebut dilakukan dengan aksi mengurangi sampah dengan cara penyajian snack dari pisang rebus dan singkong rebus menggunakan piring yang ditutup bosara dan semua peserta diwajibkan membawa tumbler yang diisi air minum.

Baca Juga: Seteguk sejarah Bulukumba dari Desa Benteng Palioi

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah