Melihat Bulukumba dari pinggir: Desa Bonto Mate'ne yang terus berbenah

- 23 April 2024, 14:31 WIB
Akses menuju kawasan wisata Seppengnge di Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.
Akses menuju kawasan wisata Seppengnge di Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. /Dok. Rasul David

Kisah kepemimpinan di Bonto Mate'ne dimulai dengan A. Bangkailong yang memegang tongkat kepemimpinan dari tahun 1987 hingga 2000.

Berikutnya, H. Muh. Rusli, S.Pd.I mengambil alih dan memimpin desa melalui dua periode hingga 2008. Saparuddin Toppo kemudian mengambil estafet kepemimpinan hingga tahun 2014, disusul oleh Muhammad Badri, S.Sos, yang sempat bertugas sebagai pelaksana tugas kepala desa.

Pada tahun 2016, Adriani Amir membuat sejarah sebagai salah satu wanita pertama yang terpilih menjadi kepala desa, memegang amanah tersebut hingga 2022.

Setelahnya, Muhammad Badri kembali sebagai pelaksana tugas selama enam bulan, sebelum Syahiruddin dipilih oleh masyarakat untuk memimpin hingga 2028.

Desa ini tidak hanya kaya akan sejarah kepemimpinannya, tetapi juga memiliki batas-batas geografis yang jelas. Di utara dan barat, Bonto Mate'ne berbatasan dengan Desa Bonto Lohe. Di timur, desa ini berdampingan dengan Desa Baji Minasa, dan di selatan berbatasan dengan Desa Anrang.

Dengan luas wilayah 8.300.000 meter persegi dan populasi 2.180 jiwa, Bonto Mate'ne merupakan gambaran mini dari dinamika sosial dan budaya yang lebih luas di Indonesia.***

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah