Angka kemiskinan di Bulukumba menurun tapi kian banyak pemudanya ke Morowali dan Malaysia

- 23 Agustus 2023, 19:03 WIB
Ilustrasi pemuda perantau - Angka kemiskinan di Bulukumba menurun tapi kian  banyak pemudanya ke Morowali dan Malaysia
Ilustrasi pemuda perantau - Angka kemiskinan di Bulukumba menurun tapi kian banyak pemudanya ke Morowali dan Malaysia /PIXABAY/pexels

WartaBulukumba.Com - Pemuda bertubuh ceking dengan dahi selalu berkerut itu tak bisa menyembunyikan wajahnya dari murung. Dalam sebuah kafe, di pinggir jalan poros Bulukumba-Sinjai, dia tampak tersenyum hambar saat mendengar bahwa data angka kemiskinan di Bulukumba menurun.

Di kafe sederhana yang terletak di utara Bulukumba ini, WartaBulukumba.Com mencoba berkenalan dengan pemuda ini. Namanya, sebut saja Aziz. Dia datang ke kafe ini bersama seorang temannya. Sebut saja namanya Riza.

Setelah menyeruput kopinya, Riza menyebut tentang data angka kemiskinan di Bulukumba saat membaca sebuah berita di sebuah media online. Aziz terlihat cengar cengir mendengarnya.

Baca Juga: Menyelami Bulukumba dari Sungai Anyorang dan Sungai Salajueng

Dia membacaya melalui sebuah gadget yang usianya sekitar 5 tahunan. Kacanya retak di sana sini. Tubuh Riza tampak tidak lebih gemuk dibanding Aziz.

"Angka kemiskinan Bulukumba menurun? Hahahaa! Ndak salah ji itu? Justru sekarang saya mau ke Morowali karena kemiskinan," ujar Aziz.

Mendengar ucapan Aziz, WartaBulukumba.Com mencoba menanyakan ihwal seputar rencana besar pemuda Bulukumba ini.

"Iye kak, susah sekali di sini pekerjaan kodong. Mau buka usaha, ndak ada modal. Keterampilan ada tonji iya tapi sulit kalau ndak ada koneksi," ungkapnya dengan mata sayu, lalu mengembuskan asap rokok dari bibirnya. 

Baca Juga: Desa Salassae di Bulukumba bergerak menuju kemandirian energi

Dia terlihat sangat menikmati rokoknya, jenis sigaret kretek yang harganya tidak sampai Rp10 ribu.

Riza lain lagi. Dia mengungkapkan, dirinya sedang menunggu jadwal keberangkatan ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia.

"Iye melalui jalur resmi ji, kak. Saya mau ke Malaysia, daripada di sini ndak ada harapan masa depan," ujarnya.

Kedua pemuda Bulukumba ini juga menuturkan bahwa sejak pandemi mereda, justru semakin banyak teman-teman sebaya mereka merantau ke Malaysia maupun ke Morowali.

Baca Juga: Perang melawan stunting: Audit kasus di Kabupaten Bulukumba

Data terbaru angka kemiskinan di Bulukumba 

Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyingkap tirai data secara resmi yang mengungkapkan realitas sosial di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk kabupaten-kabupaten di dalamnya, yang mewakili perubahan dan tantangan yang berkecamuk di masyarakat.

Di antara daftar tersebut, Kabupaten Bulukumba menarik perhatian dengan pergerakan yang terjadi pada angka kemiskinan, mencerminkan sebuah upaya kolektif dalam meraih perubahan yang lebih baik.

Menurut data yang diuraikan oleh BPS Sulsel, angka kemiskinan di Kabupaten Bulukumba mencapai 7,39 persen pada tahun 2023, menunjukkan penurunan dari angka 7,43 persen pada tahun 2021.

Baca Juga: Baznas Bulukumba distribusikan bantuan kesehatan untuk pasien dhuafa di rumah sakit

Meskipun masih memiliki tantangan yang harus dihadapi, penurunan ini memberikan gambaran tentang usaha keras yang tengah dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya mengurangi kesenjangan ekonomi

Kabupaten Bulukumba ditempatkan pada urutan tujuh terbawah dalam daftar tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Menempati posisi ini mengindikasikan adanya langkah-langkah positif yang dilakukan oleh masyarakat Bulukumba untuk mengatasi kendala ekonomi.

Pentingnya keterlibatan OPD

Melalui press release Pemkab Bulukumba, Kabid Humas Diskominfo Andi Ayatullah Ahmad memberikan gambaran yang lebih luas tentang perjuangan melawan kemiskinan di daerah ini.

Meskipun angka kemiskinan menunjukkan penurunan yang memberi harapan, perubahan ini belum sepenuhnya mewakili progres yang tajam.

Ia menggarisbawahi pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam pelaksanaan program-program yang berfokus pada penanggulangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Masih dibutuhkan kerja keras berbagai pihak khususnya OPD dalam melaksanakan program kegiatan yang mengarah pada pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Andi Ayatulllah.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah