Kisah pemulangan Tomo lelaki rantau Bulukumba yang terlantar di Tuban Jawa Timur

- 14 November 2022, 16:08 WIB
Lelaki Tomo (tengah) dibimbing tangannya oleh aktivis Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba, saat dalam perjalanan menuju pulang ke Bulukumba.
Lelaki Tomo (tengah) dibimbing tangannya oleh aktivis Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba, saat dalam perjalanan menuju pulang ke Bulukumba. /Dok. Relawan Soaial (RSM) Bulukumba.

WartaBulukumba - Lelaki rantau dari Bulukumba itu akhirnya bisa pulang dan kini dalam pelukan kampung halamannya di Herlang.

Lelaki nestapa dari Bulukumba Sulsel bernama Tomo sebelumnya pernah diduga sudah meninggal dunia di tanah rantau.

Begitu lama dia tanpa kabar lalu tiba-tiba muncul ditemukan terlantar di Jawa Timur.

Butuh rentang waktu sebulan lebih bagi para relawan kemanusiaan untuk memulangkan lelaki Bulukumba itu.

Baca Juga: Saban pulkam ke Bulukumba, Kepala Kamar Mesin kapal Xing Shun No 1 yang karam itu suka traktir teman-temannya

Baca Juga: Temu Alumni dan Reuni Pertama Unhas Bulukumba libatkan UMKM milik para alumni

Kabar itu beredar di berbagai platform media sosial dalam bentuk video. Para aktivis kemanusiaan dari jejaring Relawan Sosial Mandiri (RSM) Bulukumba dengan sigap bergerak.

RSM lantas menjalin komunikasi dan kerjasama dengan relawan kemanusiaan yang berada di Tuban, Jawa Timur.

Tomo telah melewati jalan panjang dalam masa 15 tahun ini dan akhirnya pada Senin pagi, 14 November 2022 para relawan mengantarkan Tomo hingga ke depan tangga rumahnya di Kampung Pesisir Pattinoang, Banyoro, Herlang, Bulukumba.
 
 
 
Juru bicara RSM, Andhika Mappasomba yang juga menjemput langsung Tomo di Pelabuhan Makassar, menghaturkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut berjuang memulangkan Tomo.
 
"Terima kasih kepada Relawan Sosial Mandiri dan semua pihak yang membantu. Pihak Polri Tuban, Nabire dan Pelabuhan Makassar. Relawan Daeng Immang Patikkai, dermawan Irma Sriwani Permata Sari, dan semuanya," tutur Andhika Mappasomba pada Senin.
 
Andhika juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Polri yang mem-backup upaya pemulangan Tomo.
 
 
 
"Khususnya Mas Didik dari Tuban Jawa Timur dan Mas Yuliono dari Res Nabire Papua serta pihak keamanan di Pelabuhan Makassar," ungkap Andhika.
 
Diawali dari viralnya sebuah unggahan di media sosial yang mengungkapkan kondisi Tomo yang terlantar dan sendiri di Tuban, para aktivis kemanusiaan RSM Bulukumba lantas bergerak.
 
Andhika Mappasomba menuturkan sekilas kisah lelaki Tomo.
 
 
 
Sebuah perjalanan selama 15 tahun lelaki Tomo yang kehilangan arah pulang ke Bulukumba. Dari Pulau Seram, Ambon, Surabaya dan kini sudah kembali ke tanah kelahirannya.
 
Tomo telah pernah dianggap meninggal karena hilang tanpa kabar.
 
Namun, tiba tiba pihak kepolisian Tuban dan Polsek Herlang menghubungi relawan Hartatiah Syamsul perihal Tomo yang ada di Tuban yang tanpa identitas dan tempat tinggal.
 
 
 
Tomo sempat terjaring oleh petugas, tidak memiliki KTP dan dibawa ke DinSos setempat.
 
Beberapa tahun silam Tomo naik kapal dari Bau-Bau ke Pelabuhan Makassar. Tapi karena keterbatasan, Tomo terbawa kapal hingga ke Surabaya dan turun di sana.
 
"Pernah menikah. Terpisah di Ambon, dengan perempuan Buton tinggal di Pulau Seram. Punya anak 3, dan kini mereka kehilangan kontak," tutur Andhika.
 
 
 
Andhika menceritakan kisah penjemputannya.
 
"Penjemputan warga Herlang Bulukumba yang terlantar di Tuban Jatim bersama Pak  Darwis, kami menunggu di pinggir pagar, seperti TKI deportasi dari Negeri Jiran," ungkapnya.
 
Bahkan mereka harus menunggu Kapal Pelni, Gunung Dempo di Pelabuhan Makassar menunggu lelaki Tomo yang pernah tersesat karena keterbatasan.
 
 
 
"Hampir sebulan, kami melakukan koordinasi pemulangan Tomo.
Cukup lama, karena berkenaan dengan koordinasi dan kemampuan keuangan," ungkapnya.
 
"Seorang relawan mengurus Tomo di Tuban Jawa Timur. Dia seorang Polisi yang kami panggil Mas Didik, kata Andhika.
 
Saat kapal bersandar di Pelabuhan Makassar, Andhika dan teman-temannya pun harus mengumpulkan sumber daya untuk berangkat bersama Korlap Muh Darwis.
 
 
 
"Perjalanan tidak mudah. Jarak dan kondisi medan dari Bulukumba - Makassar dan Bulukumba-Herlang, ujung terluar Selatan Bulukumba, Pattinoang, tempat kami sedang membangun masjid, pesisir Teluk Bone," bebernya.
 
Hari itu Andhika dan kawan-kawan diwarning agar bisa menunggu Tomo di Pelabuhan Makassar, jangan sampai Tomo terbawa kapal lagi dan berlayar Ke Nabire Papua.
 
Para relawan itu menerima bantuan dan dukungan dari para dermawan, salah satunya pembelian BBM dan uang makan Tomo dan Tim penjemput.
 
Akhirnya Tomo yang sebelumnya diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dijemput oleh aktivis RSM di Pelabuhan Makassar, Ahad 13 November 2022.***
 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x