"Rumah besar ini menjadi tempat bermusyawarah untuk mendiskusikan kehidupan sosial, pertanian, dan sebagainya," tuturnya kepada WartaBulukumba, Selasa 23 Maret 2021.
Sri Puswandi juga menguraikan dari pojok sejarah. Kampung Salassae atau dikenal sebagai Bulukumpa Toa pada zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan kecil di Kabupaten Bulukumba.
Baca Juga: Orientasi ini menggamit 'by name by addres dan bangga kencana'
Sebagaimana yang terjadi pada basis-basis tradisi terkuat lainnya di Nusantara, Desa Salassae telah menjadi tempat lahir semangat dan kebersamaan. Tidak tergerus oleh waktu maupun perkembangan zaman.
"Membangkitkan budaya gotong royong di desa kami, tujuannya agar masyarakat setempat tidak terkikis oleh budaya individualisme terhadap situasi dan kondisi sekitar, gotong royong bukan hanya menjadi slogan dan menjadi diskusi di forum-forum, gotong royong adalah juga bagian penting terhadap cara kita memahami lingkungan," imbuhnya.***