Dulu tidak direspon pemerintah desa, kini kebun buah naga ini kewalahan melayani permintaan luar negeri

- 10 Maret 2021, 12:18 WIB
Kebun buah naga milik Syamsir di Desa Taccorong.
Kebun buah naga milik Syamsir di Desa Taccorong. /WartaBulukumba/Muhlis

WartaBulukumba - Kebun buah naga milik Pak Syamsir bisa bikin betah berlama-lama. Selain instagramable untuk dijadikan tempat berswafoto, para pengunjung bisa langsung memetik buah naga di pohonnya dan bisa mencicipinya.

Selain buah naga bebungaan yang terawat di sekitarnya menambah panorama indah kebun itu.

Buah naga saat ini merupakan salah satu komoditi buah yang mengalami peningkatan permintaan pasar.

Baca Juga: Setelah susun modul UKW, PRMN kini melahirkan penguji UKW lewat TOT

Kondisi yang serba terpuruk akibat pandemi Covid-19 justru bagi salah satu petani di Bulukumba ini adalah sebuah berkah.

Syamsir adalah salah satu petani buah naga di Bulukumba, memaparkan, budidaya buah naga di Bulukumba belum terlalu diminati untuk dibudidayakan, padahal tingkat permintaan cukup tinggi.

"Saat ini saya kewalahan melayani permintaan konsumen, di Bulukumba sendiri saya tidak bisa melayani permintaan apalagi dari luar, pangsa pasarnya cukup besar dan menjanjikan," ungkapnya saat ditemui di kebun buah naga miliknya, Rabu 10 maret 2010.

Kebun buah naga  mili Pak Syamsir.
Kebun buah naga mili Pak Syamsir. WartaBulukumba/Muhlis

Baca Juga: Amazon Echo dan Google Home dapat memantau detak jantung Anda

Kak Syam -sapaan akrabnya- mengaku sebelum terjun ke budidaya buah naga, beberapa kali mengusulkan ke pemerintah Desa Taccorong Kecamatan Gantarang agar dibuatkan peraturan desa. Tujuannya agar tiap warga memanfaatkan pekarangan rumahnya ubtuk mendulang penghasilan tambahan.

Lantaran tidak ada respon dari pemerintah, ia akhirnya berinisiatif sendiri menanam bibit buah naga. Hari ini hasilnya bisa disaksikan dan dinikmati.

Saat ini Pak Syamsir berinovasi, mengolah buah naga menjadi keripik buah naga. Produk olahan itu sudah diikutkan di berbagai pameran pembangunan. Bukan hanya di daerah namun sudah merambah level provinsi.

Baca Juga: Pertama kali terlihat di atas Bumi sebuah 'badai antariksa'

Permintaan beberapa hotel di Makassar bagkan belum terlayani. Faktor bahan baku buah naga belum cukup memadai untuk dijadikan produk olahan.

Selain dalam negeri, Pak Syamsir sudah menjual bibit buah naga ke beberapa negara, seperti Mesir dan Belanda.

"Permintaan bibit buah naga cukup tinggi di luar negeri," tuturnya.

Baca Juga: Mahasiswa melawan sampah plastik laut internasional, bagi yang mau ikut simak detailnya di sini

Untuk saat ini bibit dan buah naga dipasarkan lewat sosial media. Beberapa di antaranya grup-grup netizen pencinta buah.

Beberapa kali Pak Syamsir mendapat kunjungan kerja dari berbagai instansi dan sekolah kejuruan untuk sharing pengalaman.***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah