Hari Penyiaran Nasional ke 90, begini harapan Direktur Program Radio Swara Panrita Lopi FM Bulukumba

1 April 2023, 19:33 WIB
Direktur Radio SPL FM, Saiful Alief Subarkah alias Bung Alief sedang siaran - Hari Penyiaran Nasional ke 90, harapan Direktur Program Radio Swara Panrita Lopi FM Bulukumba /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Mencari Bulukumba di tengah gelombang siaran radio saat ini, maka kita akan tetap menemukan wajahnya melalui eksistensi Radio Swara Panrita Lopi FM.

Momentum Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-90 tahun 2023 menjadi momentum tersendiri bagi para insan penyiaran di tanah air baik radio maupun televisi. Tak terkecuali bagi insan penyiaran di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Direktur Program Radio Swara Panrita Lopi FM, Saiful Alief Subarkah angkat bicara mengenai perjalanan radio dulu hingga perkembangan era digital saat ini.

Baca Juga: Dua dekade Radio SPL FM Bulukumba menemani pendengar, 'Radio tidak ada matinya!'

Menurut pria yang akrab disapa Bang Iful, radio itu dunia yang selalu berubah.

Media radio siaran saat ini tengah berada dalam gempuran media mainstream. Namun dari dunia radio siaran juga banyak orang yang sukses mengawali karir sebagai penyiar radio.

"Kenapa berubah, sebab bicara radio sama dengan membahas suatu lembaga yang didalamnya ada kreasi dan seni. Yang mana seni itu tak mungkin membatasi sebuah kreativitas/ekspresi manusia yang bergelut di dalam lembaga tersebut," ungkapnya kepada WartaBulukumba.com  di sela tugasnya memandu sebuah program acara talkshow pada Sabtu, 1 April 2023.

Bang Iful mengatakan bahwa sampai kapan pun radio tetap dibutuhkan.

Baca Juga: Mengulik strategi Radio SPL FM Bulukumba dalam mempertahankan eksistensi di era digital

"Sampai kapan pun radio tetap akan diperlukan. Hanya dimensinya saja yang berubah karena teknologi dan ilmu komunikasi yang berkembang. Tapi radio akan selalu abadi, Radio Nggak Ada Matinya," tuturnya.

Saiful Alief Subarkah mengatakan ada sedikit perbedaan dengan konsep siaran pertama kali dirinya menjadi seorang announcer dengan siaran saat ini. Kalau dulu, teringat, suara sang penyiar lebih ditunggu ketimbang lagu yang diputarnya saat jeda siaran.

"Dunia radio seperti dunia maya, orang mungkin tidak tahu wajah sang penyiar, tapi mereka dicari oleh pendengar," ungkapnya.

Baca Juga: Inilah program siaran SPL FM Bulukumba yang menggungguli Telstar FM dan Ras FM di KPID Award Sulawesi Selatan

Namun mengikuti perkembangan zaman saat ini, beberapa stasiun radio yang mengudara lewat internet penampilan sang penyiar menjadi nilai tambah dari radio tersebut. Tak jarang gaya penyiar tersebut menjadi pemikat lain si pendengar.

Tetapi dari penilaiannya tetap saja radio itu merupakan dunia seni yang membutuhkan kreatif dari para pengelolanya. Karena itu dia tetap yakin meski perkembangan media mainstream semakin berkembang namun radio tetap memiliki hati di setiap pendengar setianya.

"Radio pada dasarnya sebuah industri kreatif yang harus dikelola secara baik dan bagaimana bertransformasi sesuai perkembangan zaman. Tak sedikit radio yang dulunya berjaya kemudian terlindas zaman karena pengelolanya kurang kreatif,’ urainya.

Baca Juga: Radio SPL FM Bulukumba sabet penghargaan KPID Award 2022 Sulawesi Selatan

Di Hari Penyiaran Nasional ke 90 ini yang jatuh pada 1 April 2023, menurutnya, Hari Penyiaran Nasional wajib dimaknai dengan semangat positif untuk tatanan yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui dunia penyiaran.

Melalui Harsiarnas ini diharapkan dunia penyiaran harus mampu menghadirkan siaran yang menginspirasi setiap insan penyiaran, menggugah kreativitas serta mendorong produktivitas anak bangsa dengan konten siaran yang sehat dan berkualitas yang dapat mempersatukan segenap elemen anak bangsa."

"Selamat Hari Penyiaran Nasional ke 90, jayalah terus dunia penyiaran indonesia,” tutupnya.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler