Kisah pilu lelaki renta sebatang kara di Kota Bulukumba yang tinggal di trotoar

18 Oktober 2022, 13:19 WIB
Lelaki renta, Sattu yang sebelumnya tinggal di trotoar Kota Bulukumba. /Dok. Relawan Sosial Mandiri Bulukumba

WartaBulukumba - Kota Bulukumba memilikinya sebagai seorang lelaki trotoar.

Dia seorang lelaki trotoar yang tidak memiliki apa-apa selain usia yang menua dan derita hidup berselimut penyakit. Lelaki lansia malang yang tanpa Adminduk.

Namanya Sattu, lelaki satu dalam hitamnya waktu. Dia ditemukan oleh aktivis kemanusiaan dari jaringan Relawan Sosial Mandiri Bulukumba pada 14 September 2022 lalu.

Baca Juga: Kopi Kahayya di Bulukumba di ambang kepunahan? Inilah Momentum Kebangkitan Orang Kahayya

Sekali waktu para aktivis kemanusiaan itu menerima telepon dari Lurah Terang Terang, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba.

Jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba, menuturkan lelaki renta yang malang itu dicukur dan dipotong kukunya atas inisiatif para relawan.

"Pada 16 September kawan-kawan relawan, Ceny dan lainnya bersama Ustadz Sudirman berinisiatif untuk mencukur, memotong kukunya dan memandikan beliau sebelum bersama Kabid Rehsos mengantar ke Dukcapil untuk melakukan perekaman E-KTP karena ternyata beliau tidak memiliki adminduk," ungkap Andhika Mappasomba kepada WartaBulukumba.com pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Baca Juga: Isak tangis Aremania di Bulukumba untuk tragedi Kanjuruhan

Setelah melakukan perekaman E-KTP, para relawan lalu mengembalikan lelaki renta yang malang itu ke 'tempat tinggalnya' di trotoar.

"Karena Bulukumba tidak memiliki tempat tinggal untuk lansia terlantar," kata Andhika.

Pada tanggal 18 September, salah satu relawan menerima telepon dari Lurah Terang Terang bahwa Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf memberi perintah untuk membawa Sattu ke RSUD Bulukumba.

Baca Juga: Isu perubahan iklim dan reforma agraria warnai peringatan Hari Tani Nasional di Desa Salassae Bulukumba

Relawan Ceny membawa Sattu ke RS. Setiba di IGD. Sattu diperiksa dan diberi tindakan medis hanya berupa infus selama dua hari.

Selama sepekan di IGD, lelaki sebatang kara ini dipindahkan ke ruang perawatan Seruni sampai tanggal 5 Oktober 2022 sebelum diantar ke Balai Wirajaya Makassar.

Tersibak pula penuturan para relawan bahwa selama di Dahlia, pasien Sattu tidak mendapatkan tindakan medis apa-apa.

"Sempat saya tanyakan ke perawat perihal penyakit beliau, perawatnya bilang bahwa pak Sattu sehat," tutur Ceny.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler