Network
WartaBulukumba.Com - Desa Lembanna di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, adalah sebuah titik temu antara 'meminum' arus purbakala, menyesap keindahan alam dan kenangan sejarah yang masih terukir dalam ingatan: Pantai Mandala Ria.
Dalam lembaran sejarah perjuangan pembebasan Irian Barat, Operasi Mandala di bawah komando Mayjen Soeharto, memiliki jejak yang menempel erat pada pantai ini.
Para pengrajin perahu membuat 20 unit sekoci dalam 20 hari untuk digunakan dalam misi rahasia pasukan TNI, tetap membayangi cerita setiap ombak yang membelai Pantai Mandala Ria.
Baca Juga: Pantai Bira bukan satu-satunya wisata pantai di Bulukumba: Masih ada 7 'serpihan surga' lainnya
Di hari-hari itu, kediaman sekoci-sekoci itu menjadi titik awal sebuah perjalanan berani pasukan TNI, menyusuri gelombang demi memastikan pembebasan Irian Barat. Dan kini, pantai ini menjadi saksi bisu dari kisah heroik itu, menyimpan riwayat yang menggugah.
Di antara jejak sejarah yang tertanam, Pantai Mandala Ria tetaplah menjadi surga tersembunyi bagi para pencari kedamaian dan keindahan. Saat mentari terbenam, warna-warni langit menciptakan lanskap yang tak terlupakan.
Pengunjung pun melayangkan pandangan mereka, terpukau oleh kemegahan laut yang melambai lembut menyentuh garis pantai.
Baca Juga: Mangrove Luppung Manyampa: Surga hijau tersembunyi di Bulukumba
Tempat Pembuatan Perahu Tradisional
Tidak hanya keindahan pantainya yang menawan, namun juga kegiatan pembuatan perahu tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian warga sekitar.
Di sini, masyarakat dengan keterampilan luhur melibatkan diri dalam setiap langkah proses, menciptakan perahu-perahu yang tak hanya menyusuri ombak, tetapi juga kisah-kisah masa lalu yang tak lekang oleh waktu.
Tak berhenti pada itu, terdapat sebuah keajaiban tersembunyi, hidden paradise yang tak terjamah. Suatu tempat yang seakan menjadi rahasia alam, tempat di mana alam menyapa dengan keheningan dan pesona tak terlukiskan.
Tempat ini menjadi suatu yang lebih dari sekadar tempat wisata, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang meresap dalam hati setiap pengunjungnya.
Pantai Mandala Ria tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memikat mata, tetapi juga memanggil untuk menapak jejak sejarah yang masih hidup di sana.
Bagi setiap pengunjung, ia adalah sebuah panggilan untuk merenung, menghargai, dan menghayati setiap detik kehidupan yang dihiasi oleh dua elemen yang tampaknya bertolak belakang: sejarah dan keindahan alam.
Setiap pasir di Pantai Mandala Ria menyimpan cerita, setiap ombak membawa kenangan, dan setiap mata yang memandang menemukan keajaiban yang tak terucapkan.
Inilah keajaiban Pantai Mandala Ria: sebuah persembahan alam yang tak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga menghadirkan kedamaian dan refleksi atas masa lalu yang tak pernah surut dari ingatan.
Ketika Anda melangkah di sini, biarkan jejak langkah Anda menjadi bagian dari sejarah yang terus hidup. Nikmatilah keindahan alam yang membius, dan sambutlah cerita sejarah yang menanti untuk ditemukan.***(Israwaty Samad)
