Selain promosi, Pemerintah diminta genjot kualitas Produk Pariwisata

- 18 Juli 2019, 19:58 WIB
IMG_20190718_45205
IMG_20190718_45205

WartaBulukumba - Target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang belum tercapai di tahun 2018 mendapat tanggapan dari pakar pariwisata dari Politeknik Sahid, Kusmayadi, MM.

Dia menilai, produk dan promosi pariwisata masih kurang seimbang di Indonesia. Sehingga meski dengan pemasaran besar-besaran, namun kunjungan tidak terlalu meningkat signifikan.

Bahkan capaian kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2018 hanya 15 juta dari target pemerintah sebanyak 17 juta. Target 20 juta tahun 2019 akan sulit jika pemerintah kurang memperhatikan produk wisata.

Produk wisata menurutnya kurang mendapat perhatian jika dibandingkan promosi. Padahal tambahnya tujuan wisatawan menikmati produk pariwisata.

"Sekarang jor-joran di marketing dampaknya tifak ada. Tidak salah tapi harus seimbang dengan produk wisata," kata dia, Kamis 18 Juli 2019.

Produk wisata perlu memaparkan destinasi dan pelaku usaha sehingga terbangun komunitas. "Kalau tidak ada menggerakkan jalannya tidak ada usaha. Tidak ada komunitasnya tidak jalan," jelasnya.

Pengajar di Politeknik Sahid Jakarta ini juga menyayangkan kurangnya kekompakan dan sinergitas pemerintah dalam mengelola produk wisata. Padahal pariwisata itu tidak dibatasi oleh administratif.

"Saya contohkan Candi Borobudur administratifnya Jawa Tengah. Tapi yang datang ke Jogjakarta," tambahnya.

Selain promosi, tutup dia, pemerintah harus bersinergi mendorong kualitas dan mutu produk pariwisata.

Halaman:

Editor: Redaksi Bulukumba


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x