4. Backup Data Secara Berkala
Melakukan backup data secara rutin dan menyimpan salinan backup di lokasi yang aman dapat memastikan data dapat dipulihkan tanpa harus membayar tebusan jika terjadi serangan ransomware.
5. Menggunakan Teknologi Keamanan Canggih
Memanfaatkan teknologi keamanan yang canggih seperti AI dan pembelajaran mesin untuk mendeteksi dan merespons ancaman lebih cepat. Windows Defender dengan fitur cloud-delivered protection adalah contoh bagus dari penggunaan teknologi canggih dalam keamanan siber.
Menurut Gartner, teknologi AI dan machine learning merupakan masa depan dalam keamanan siber, memberikan deteksi dan respons yang lebih cepat terhadap ancaman baru.
Tanggapan Setelah Insiden Ransomware
1. Isolasi Sistem yang Terinfeksi
Langkah pertama adalah mengisolasi komputer atau perangkat yang terinfeksi dari jaringan lain untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari ransomware.
2. Analisis dan Identifikasi Ransomware
Mengetahui jenis ransomware yang menyerang sangat penting untuk menentukan langkah pemulihan yang tepat. Sumber daya seperti No More Ransom dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menyediakan alat dekripsi.
3. Pemulihan Data dari Cadangan
Jika tersedia, pemulihan data dari cadangan adalah cara paling efektif untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal tanpa membayar tebusan.
4. Melaporkan ke Pihak Berwenang
Melaporkan insiden ke pihak berwenang dan bekerja sama dengan lembaga terkait dapat membantu dalam investigasi dan mencegah serangan serupa di masa depan.
5. Evaluasi dan Perbaikan Keamanan
Setelah insiden, evaluasi dan perbaikan sistem keamanan harus dilakukan untuk memperkuat pertahanan dan mencegah terulangnya serangan.
Ransomware adalah ancaman yang sangat nyata dan dapat menembus pertahanan bahkan yang paling kuat sekalipun, seperti yang diawasi oleh BSSN. Namun, dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat dan respons yang cepat, kerusakan yang diakibatkan oleh serangan ransomware dapat diminimalisir.
Windows Defender, dengan berbagai fitur canggihnya, adalah alat yang kuat dalam arsenal keamanan siber, tetapi tetap memerlukan dukungan dari praktik keamanan yang baik dan kesadaran pengguna.***