Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW: Bukti saintifik perjalanan menembus waktu?

- 29 Januari 2024, 17:29 WIB
Ilustrasi waktu
Ilustrasi waktu /Pixabay/Frank Pfeiffer

Tanpa massa negatif, gravitasi akan menyebabkan terowongan ini runtuh. “Anda dapat memikirkannya sebagai melawan massa atau energi positif yang ingin melintasi cacing lubang,” kata Goldberg.

Khanna dan Goldberg sepakat bahwa kemungkinan besar materi dengan massa negatif bahkan tidak ada, meskipun Khanna mencatat bahwa beberapa fenomena kuantum menunjukkan janji, misalnya, untuk energi negatif pada skala yang sangat kecil. Tetapi itu akan “tidak ada di mana-mana dekat dengan skala yang diperlukan” untuk mesin waktu yang realistis, katanya.

Tantangan-tantangan ini menjelaskan mengapa Khanna awalnya menyarankan Caroline Mallary, saat itu mahasiswa pascasarjananya di University of Massachusetts Dartmouth, untuk tidak melakukan proyek perjalanan waktu. Mallary dan Khanna maju tetap dan membuat mesin waktu teoretis yang tidak memerlukan massa negatif. Dalam bentuknya yang sederhana, ide Mallary melibatkan dua mobil paralel, masing-masing terbuat dari materi biasa. Jika Anda meninggalkan satu diparkir dan mempercepat yang lain dengan akselerasi ekstrem, sebuah kurva waktu tertutup akan terbentuk di antara mereka.

Mudah, kan? Tetapi sementara model Mallary menghilangkan kebutuhan akan materi negatif, ia menambahkan hambatan lain: ia memerlukan kepadatan tak terbatas di dalam mobil agar mereka dapat mempengaruhi ruangwaktu dengan cara yang berguna untuk perjalanan waktu. Kepadatan tak terbatas dapat ditemukan di dalam lubang hitam, di mana gravitasi sangat intens sehingga memadatkan materi ke dalam ruang yang sangat kecil yang disebut singularitas. Dalam model, setiap mobil perlu berisi singularitas tersebut.

“Salah satu alasan tidak banyak penelitian aktif tentang hal semacam ini adalah karena kendala ini,” kata Mallary.

Peneliti lain telah membuat model perjalanan waktu yang melibatkan cacing lubang, atau terowongan dalam ruangwaktu dari satu titik di kosmos ke titik lain.

“Ini semacam jalan pintas melalui alam semesta,” kata Goldberg. Bayangkan mempercepat satu ujung cacing lubang hingga mendekati kecepatan cahaya dan kemudian mengirimkannya kembali ke tempat asalnya. “Kedua sisi itu tidak lagi disinkronkan,” katanya.

“Satu ada di masa lalu; satu ada di masa depan.” Berjalan di antara mereka, dan Anda melakukan perjalanan waktu.

Anda bisa melakukan sesuatu yang serupa dengan memindahkan satu ujung cacing lubang dekat dengan medan gravitasi besar—seperti lubang hitam—sambil menjaga ujung lainnya dekat dengan kekuatan gravitasi yang lebih kecil. Dengan cara itu, waktu akan melambat di sisi gravitasi besar, pada dasarnya memungkinkan partikel atau sepotong massa lainnya untuk berada di masa lalu relatif terhadap sisi lain dari cacing lubang.

Peristiwa Isra Miraj membuka pintu jawaban

Ini bukan hanya perjalanan ruang, melainkan menembus batas waktu. Seperti yang diungkapkan Dr. Haroon Junaidi, ada empat peristiwa dalam Al Quran yang menyiratkan perjalanan menembus waktu, termasuk Isra Miraj. Ini bukan sekadar cerita, melainkan pertemuan ilahi yang mengatasi hukum alam semesta.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah