Elon Musk dan AI: Lebih cerdas dibanding manusia paling cerdas dan pekerjaan tak lagi diperlukan?

- 21 Januari 2024, 15:17 WIB
Ilustrasi AI - Elon Musk dan AI: Navigasi ke masa depan ketika pekerjaan tak lagi diperlukan?
Ilustrasi AI - Elon Musk dan AI: Navigasi ke masa depan ketika pekerjaan tak lagi diperlukan? /Freepik

Sejak peluncuran GPT-4 oleh OpenAI tahun lalu, Musk berlomba dengan perusahaan yang ia dirikan untuk membawa generasi AI generatif berikutnya ke pasar. Sebelum peluncuran Grok pada bulan November, Musk memuji model AI-nya yang diumumkan pertama kali pada bulan Juli, sebagai yang terbaik saat ini, dengan xAI mengklaim bahwa Grok akan memiliki "pengetahuan waktu nyata tentang dunia" berkat koneksi ke X.

"Besok, [xAI] akan merilis AI pertamanya ke sekelompok terpilih," tulis Musk di platform X. 

Baca Juga: Apa saja pekerjaan Anda yang bisa dibantu Gemini AI dalam hitungan detik?

Lebih cerdas dari manusia paling cerdas

Setelah peluncuran Grok, Musk dan Sam Altman dari OpenAI saling melempar sindiran menggunakan AI yang mereka hormati. Namun, Musk telah memperingatkan bahwa AI bisa mengancam kemanusiaan dengan mengambil alih sistem komputer dan senjata global.

Dalam prediksi yang kurang mengerikan, Musk memperingatkan bahwa kecerdasan buatan pada akhirnya akan menggantikan manusia dalam tenaga kerja.

"Untuk pertama kalinya, kita akan memiliki sesuatu yang lebih cerdas dari manusia paling cerdas," kata Musk dalam AI Safety Summit di Bletchley Park musim gugur lalu.

"Sulit untuk mengatakan kapan tepatnya momen itu, tapi akan ada titik di mana pekerjaan tidak diperlukan lagi—anda bisa memiliki pekerjaan jika anda ingin merasa puas secara pribadi, tapi AI akan dapat melakukan segalanya." Pada hari Selasa, New York Times melaporkan bahwa Musk, yang juga CEO Tesla, mengancam akan menarik desain kecerdasan buatannya dari perusahaan jika dewan menolak memberinya lebih dari $80 miliar (sekitar Rp 1.144 triliun) dalam saham.

Ancaman Musk untuk menarik AI dari Tesla adalah konflik terbaru yang melibatkan dirinya.

Selama wawancara New York Times DealBook Summit pada bulan November dengan Andrew Ross Sorkin dari Times, orang terkaya di dunia itu mengatakan kepada investor untuk "pergi sial" setelah beberapa pengiklan mengancam akan meninggalkan Twitter setelah Musk mengucapkan apa yang banyak disebut sebagai komentar antisemitisme di platform tersebut.

Chat GPT-4 masih lebih canggih dibanding Grok

Kehadiran chatbot Grok, menunjukkan sebuah eksplorasi yang berani ke dalam dimensi kecerdasan buatan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah