Rotasi Bumi melambat, peringatan ufologi tentang dimensi kelima dan Alien Pleiadian mulai terbukti?

- 3 Desember 2021, 17:23 WIB
Bintang Tsuraya atau Pleiades.*
Bintang Tsuraya atau Pleiades.* /EARTHSKY/

WartaBulukumba - Para ilmuwan menemukan fakta bahwa di tahun 2021 ini rotasi planet Bumi melambat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Seperti diberitakan oleh Space, Kamis 29 November 2021, rata-rata planet Bumi berotasi setiap hari adalah 86.400 detik.

Satu hari setara dengan 86.400 detik atau 24 jam. Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk Bumi melakukan rotasi satu kali. Namun rotasi itu tidak sempurna.

Baca Juga: Alien lebih cepat dideteksi melalui FAST, teleskop luar angkasa terbesar di dunia milik China

Para ahli menemukan, rotasi Bumi sebenarnya melambat sehingga panjang hari meningkat rata-rata sekitar 1,8 milidetik per abad. Ini berarti bahwa 600 juta tahun yang lalu satu hari hanya berlangsung selama 21 jam.

Para ilmuwan belum bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi. Menurut mereka, rotasi yang melambat ini akan terus berlangsung, seperti dikutip dari Science Times, Jumat 3 Desember 2021.

Forbes mencatat Bumi memang tidak selalu berfungsi seperti seharusnya. Ini bergantung pada pergerakan inti, laut dan atmosfer, serta pergerakannya agak berfluktuasi sepanjang waktu.

Baca Juga: Alien kemungkinan pernah menghuni permukaan Mars dan kini mendiami ruang bawah tanah planet itu

Rotasi planet Bumi di paruh pertama 2021 masih lebih cepat, yakni panjang hari rata-rata 0,39 milidetik lebih pendek dari tahun 2020. Sedangkan pada 1 Juli dan 30 September, hari diperpanjang rata-rata 0,05 milidetik dibandingkan dengan tahun 2020.

"Ini menandakan bahwa rotasi Bumi tidak lagi berakselerasi. Namun terus berputar lebih cepat dari biasanya. Dalam waktu sekitar sepuluh tahun, detik kabisat negatif mungkin diperlukan berdasarkan tingkat rotasi saat ini," ungkap para ahli.

Mengutip Express UK, para astronomi menggunakan apa yang disebut jam atom untuk mengatur Waktu Terkoordinasi Universal (UTC). 

Baca Juga: Alien di sudut mana di alam semesta yang bisa menangkap 'pesan' manusia Bumi?

Sebelumnya pada tahun 2020 lalu, beberapa ilmuwan memperhatikan jika rotasi planet telah dipercepat. Karena para ahli mengubah standard detik Bumi.

Bumi telah melambat hingga 0,5 milidetik dalam periode 1 Juli hingga 30 September lalu. Menurut mereka, bencana itu diklaim akan terus melambat.

Situs Science Alert menuliskan, gaya yang dihasilkan Bulan kemungkinan berdampak pada rotasi Bumi. Jika tarikan gravitasi satelit alami planet terlalu kuat, kemungkinan besar akan berputar lebih lambat dari biasanya.

Baca Juga: Kisah Billy Meier yang 'menjalin kontak' dengan UFO: Alien dari bintang Pleiades, lengkap dengan bukti foto

Rotasi Bumi melambat ada hubungannya dengan Alien Pleiadean?

Ketika rotasi melambat, maka itu pertanda Bumi akan segera memasuki dimensi kelima sebagaimana lazim diyakini di kalangan ufologi. Peristiwa galaktik ini disebut ada hubungannya dengan Alien Pleiadean.
 
Dalam waktu dekat, menurut kepercayaan di kalangan ufologi, Bumi akan memasuki dimensi kelima mulai tahun 2022, dan para Pleiadian akan membantu dan membawa semua manusia di Bumi menuju cahaya.
 
Alien Pleiadian adalah entitas cerdas yang disebut oleh para pakar ufologi merupakan extraterrestrial yang berasal dari salah satu sistem bintang yang disebut Pleiades.
 
Sekumpulan bintang ini adalah sekelompok kecil dari tujuh bintang yang terletak di Taurus Constellation dari Bulla.
 
 
Jaraknya sejauh 500 tahun cahaya dari planet Bumi. Mereka adalah ras humanoid yang sering mengunjungi Bumi dan lazim dipercaya di kalangan ufologi sebagai ras Alien yang nenek moyangnya sama dengan nenek moyang manusia Bumi. 
 
Catatan-catatan tentang Pleiades banyak hubungannya dengan dokuemntasi pengalaman seorang pria Swiss, Billy Meier, satu-satunya manusia Bumi yang disebut memiliki pengalaman kontak paling komplit dengan Alien Pleaidean lantaran bukti foto dan dokumentasi lainnya.
 
Banyaknya perang di Lyra mengakibatkan banyak manusia Lyrans yang cinta damai meninggalkan tempat tinggal mereka dengan mengendarai pesawat luar angkasanya dan pergi selama bertahun-tahun sampai mereka menemukan tujuh gugusan bintang di Pleiades.
 
 
Mereka mendarat di sebuah planet yang sekarang disebut Erra, yang terletak di sekitar Pleiades Star dan disebut Taygeta. Di sinilah mereka memulai peradaban baru mereka pada tahun 228.000 SM.
 
Nama-nama dari tujuh bintang di gugusan bintang Pleiades adalah Taygeta, Maia, Coela, Atlas, Merope, Electra, dan Alcoyne.
 
Para Pleiadians adalah ras yang sangat kuno. Mereka telah menyimpan catatan sejarah lengkap Bumi evolusi manusia sejak awal penciptaan manusia sampai saat ini. Pleiadians mengatakan Bumi kita berusia sekitar 626 miliar tahun.
 
 
Sekitar 225.000 SM, Pleiadian menemukan sistem matahari kecil dalam sebuah planet yang disebut Bumi yang menjadi salah satu misi pengintaian mereka untuk menjauh dari Pleiades.
 
Mereka menemukan tiga jenis kelompok manusia tidak beradab yang tinggal di Bumi. Kelompok yang lebih besar berkulit terang dan mereka keturunan dari Lyran.
 
Para Lyrans telah mendarat di Bumi sebelumnya dan dipaksa untuk tinggal di Bumi, mereka masuk ke dalam suatu siklus inkarnasi, karena perlakuan buruk mereka yang semula berkulit cokelat.
 
Pada saat ini, Pleiadian memutuskan untuk tinggal dan membuat kelompok masyarakat sosial di Bumi.
 
 
Federasi Galactic Pleiadians memutuskan untuk masuk ke dalam siklus inkarnasi dengan manusia di Bumi. Tempat-tempat yang dirancang bagi mereka untuk melakukan ini adalah Bali, Hawaii, Samoa dan India.
 
Peradaban datang dan pergi di Bumi dengan banyak perang, siklus perdamaian dan bencana alam, di antara 196.000 SM dan 10 AD.
 
Pleiadians tinggal dengan manusia di Bumi dan mereka berusaha untuk membantu mengembangkan berbagai peradaban seperti Lemuria, Maya, Inca dan peradaban di Machu Picchu.
 
Mereka juga sedang berusaha untuk membimbing manusia menuju jalan yang lebih spiritual.***
 

 

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah