Fenomena alam 'awan UFO' lentikular berbahaya? Ini penjelasan ilmiahnya

- 6 November 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi: Fenomena awan lentikular di langit Jawa yang diunggah di akun instagram Gunung Indonesia, pada Kamis 5 November 2020.
Ilustrasi: Fenomena awan lentikular di langit Jawa yang diunggah di akun instagram Gunung Indonesia, pada Kamis 5 November 2020. /Instagram @gunungindonesia

WartaBulukumba - Pusaran 'awan UFO' dilahirkan oleh hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar seperti pegunungan kemudian 'memahat' sebuah pusaran.

Dunia sains selalu berupaya menjawab berbagai fenomena alam yang kerap menyapa penuh misteri. Salah satunya yaitu perihal awan UFO.

Teranyar dan viral di media sosial yakni fenomena alam 'awan UFO' yang menyambangi langit Mojokerto pada Jumat 5 November 2021 kemarin. Tampak awan UFO bertengger di atas Gunung Welirang.

Baca Juga: Alien ras Lyran, pengendara UFO yang paling dekat dengan gen manusia?

Penampakan awan UFO yang dalam istilah ilmiahnya disebut Altocumulus lenticularis itu mengapung di langit dengan ketinggian 3.156 MDPL. 

Momen awan putih berbentuk seperti piring terbang ini pun sempat diabadikan oleh sejumlah masyarakat sekitar. 

Fenomena awan berkimpul di atas puncak gunung ini bukan kali pertama terjadi, melainkan dua kali di tahun 2021 ini.

Baca Juga: Rahasia UFO dibongkar mantan fotografer Angkatan Udara AS

Awan lentikular adalah awan yang biasanya berbentuk piring raksasa yang biasa ditemukan di dekat bukit atau pegunungan.

Awan tersebut terlihat begitu padat padahal tidak demikian.

Terlihat padat lantaran aliran udara lembab terus mengaliri di sekitar awan dan akan keluar lewat permukaan paling bawah sehingga awan ini bisa bertahan sampai berhari-hari.

Baca Juga: Inilah sejumlah spesies alien 'awak UFO' yang diduga pernah mengunjungi Planet Bumi

Meskipun awan ini adalah fenomena alam yang indah, awan ini sangat dihindari dan ditakuti oleh para pilot pesawat.

Karena awan ini dapat menyebabkan turbulensi bagi pesawat yang nekat memasuki awan atau hanya terbang di dekat awan lentikular.

Turbulensi adalah sebuah gerakan udara yang tidak beraturan yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara atau suhu. Fenomena semacam itu jelas sangat berbahaya bagi penerbangan.

Baca Juga: Jenis-jenis penampakan UFO dari masa ke masa sejak zaman Romawi

 

Femomena alam serupa juga pernah menghebohkan warga Banda Aceh, pada Selasa 6 Juli 2021.

Awan mirip Unidentified Fliying Object (UFO) terlihat di langit di kawasan Desa Punge, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan jika fenomena awan seperti itu membahayakan bagi penerbangan.

Baca Juga: Buku terbaru ungkap fakta UFO dan kaitannya dengan Pentagon

“Awan berbentuk UFO ini disebut wan Lenticularis atau biasa disebut awan topi atau awan tudung. Bagi penerbangan dampaknya sangat berbahaya,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya Rezky P Hartiwi di Meulaboh, Rabu 7 Juli 2021 seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, pada 5 November 2020, seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com, awan UFO muncul di langit di kawasan Gunung Arjuno, Jawa Timur, pada Kamis 5 November 2020.

Banyak masyarakat yang mengabadikan awan berbentuk UFO tersebut dan membagikannya di media sosial.

Baca Juga: Inilah data penampakan UFO di Indonesia sejak tahun 1883

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan bahwa awan UFO tidak berbahaya bagi masyarakat sekitarnya.

Namun, fenomena awan ini bisa mengganggu bahkan membahayakan penerbangan.

“Awan yang tampak seperti itu (UFO) adalah awan Lentikularis yang tumbuh di sekitaran gunung atau dataran tinggi. Secara umum tidak berbahaya, tetapi bagi dunia penerbangan cukup berbahaya. Karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan," jelasnya.***

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah