Ilmuwan berkeringat dingin setelah alien melakukan 'kontak' setiap 18 menit

14 Februari 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi pesawat alien /Unsplash/ Gianluca Carenza

WartaBulukumba - Saat militer AS masih 'kebingungan' mendeteksi tiga Unidentified Flying Object (UFO) yang mereka tembak jatuh dalam sepekan, ahli astrofifika di Bumi justru sudah tiba pada tahap keyakinan: Alien!

Alien melakukan 'kontak' dengan ahli astrofisika di Bumi dalam bentuk sinyal radio setiap 18 menit. Bukan dalam bentuk objek misterius UFO yang melesat di langit Kanada atau Montana.

Alien datang dengan indikator kuat itu. Menguatkan penjelasan ahli astrofisika Dr Natasha Hurley-Walker dan dia mengaku "berkeringat dingin".

Baca Juga: Alien mengontak Bumi dan mereka bisa saja menganggap manusia bukan kehidupan cerdas, kata ahli astrobiologi

Baca Juga: Penampakan UFO di AS: Laporan mengungkapkan negara bagian mana yang paling sering bertemu 'alien'

Dia mengungkapkan bahwa ada potensi besar terobosan dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.

Dr Natasha mengaku sangat yakin menemukan bukti bentuk kehidupan ekstraterrestrial setelah menerima sinyal radio dari objek berputar salah satu sudut di jagat raya sejauh 4.000 tahun cahaya dari planet kita.

Pengamatan menunjukkan bahwa objek itu melepaskan ledakan energi raksasa tiga kali dalam satu jam.

Baca Juga: Gempar! Alien 'menghubungi' ahli astrofisika di Bumi dengan cara ini

Baca Juga: Alien, UFO atau mata-mata? Militer AS masih bingung terhadap 3 benda terbang tak dikenal yang ditembak jatuh

Dikutip dari Mirror pada Ahad, 12 Februari 2023, Dr Natasha berkata dia bertanya pada dirinya sendiri apakah ini adalah "saat kami akhirnya menemukan bahwa kebenaran ada… di luar sana?"

Dr Hurley-Walker, yang memimpin tim peneliti yang berbasis di Australia, mengatakan kepada News Science and Nature: "Saya khawatir itu adalah alien."

Timnya dari Curtin University, International Center for Radio Astronomy Research (ICRAR), sedang memetakan gelombang radio di alam semesta ketika mereka mengenai objek tersebut.

Baca Juga: 8 kemungkinan 'technosignatures' alien terdeteksi di sekitar bintang yang jauh dalam studi AI terbaru

Baca Juga: Viral benda bercahaya melintasi Gunung Merapi, pakar UFO: 'Tidak memperlihatkan five observables'

Dr Hurley-Walker mengatakan kepada The Conversation bahwa dia menganalisis data dan awalnya menduga bahwa sinyal tersebut hanyalah interferensi.

Tapi kemudian pengamatan yang dilakukan 18 menit kemudian menunjukkan "ada lagi sumber di tempat yang persis sama dan frekuensi yang persis sama", katanya.

"Tidak seperti yang pernah dilihat para astronom sebelumnya. Pada titik ini saya berkeringat dingin," ungkapnya.

Dr Hurley-Walker merujuk pada upaya penelitian di seluruh dunia yang mencari pengulangan sinyal radio kosmik yang ditransmisikan pada frekuensi sinyal yang disebut Pencarian Kecerdasan Ekstra-Terestrial (SETI).

Baca Juga: Piringan protoplanet menunjukkan astronom jalan lain 'menjenguk' dunia alien

Baca Juga: Film dokumenter 'Moment Of Contact' menguak kesaksian penduduk saat UFO mendarat darurat di Brasil tahun 1996

Dyson Sphere 

Sebelumnya, studi ilmuwan mengklaim peredupan aneh bisa menjadi bukti Dyson Sphere – struktur hipotetis yang dapat digunakan oleh peradaban maju untuk memanfaatkan energi bintang.

Dikutip dari Daily Mail pada Ahad, sebuah studi tahun 2017 'menghilangkan kemungkinan megastruktur alien', dan sebaliknya, menunjukkan bahwa cincin debu dapat menyebabkan sinyal aneh di sekitar Tabby's Star.

Para peneliti dari University of Arizona mengajukan sebuah studi yang membantah gagasan bahwa peredupan bintang Tabby yang mengejutkan disebabkan oleh alien.

Baca Juga: Bukan sekadar fenomena awan seperti di Turki, ratusan penampakan UFO dalam data ODNI adalah pesawat alien?

Ilmuwan mengumpulkan data pengamatan bintang Tabby dari Oktober 2015 hingga Maret 2017 dari dua teleskop NASA – Swift, yang melakukan pengukuran sinar-X dan UV, dan Spitzer, yang mengukur objek dalam inframerah.

Para peneliti menemukan bahwa dari UV, sepanjang spektrum tampak hingga IR, bintang meredup pada setiap panjang gelombang.

Hal itu menyimpulkan bahwa data awal yang dihimpun teleskop Kepler NASA tidak benar.

Baca Juga: Kantor ODNI AS merilis laporan UFO terbesar dan lebih rinci! Kian mengerucut bukti pesawat alien?

Pelibatan AI

Sekelompok ilmuwan di Universitas Toronto, telah mengembangkan algoritme pembelajaran mesin baru untuk membantu menjawab salah satu pertanyaan terbesar: Apakah kita sendirian di alam semesta?

Mereka dibantu kecerdasan buatan (AI), di mana  komputer menggantiikan tugas yang biasa dilakukan manusia.

Ditakik dari EarthSky pada 7 Februari 2023para peneliti berharap algoritme baru mereka akan merampingkan pencarian SETI.

Baca Juga: Alien mungkin mengirimkan sinyal menggunakan matahari, kata astronom

Itu dapat menemukan sinyal potensial dalam data yang mungkin terlewatkan oleh metode lain. Dan nyatanya, setelah melihat 820 bintang awal, sudah ditemukan 8 sinyal potensial yang menarik.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler