Workshop "Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)" juga menawarkan sejumlah kegiatan yang informatif dan interaktif, dengan tujuan utama mencapai pemahaman yang lebih mendalam mengenai dunia tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia.
Salah satu momen yang paling mencolok dalam workshop ini adalah saat pemaparan materi mengenai budaya Tuli. Materi ini memberikan pemahaman yang sangat berharga tentang kehidupan dan budaya komunitas Tuli.
Baca Juga: Bulukumba tuan rumah Pekan Tuli Internasional di Sulawesi Selatan
Pemahaman ini menjadi kunci untuk membantu peserta workshop memahami tantangan yang dihadapi oleh individu dengan gangguan pendengaran dan untuk mendorong inklusi sosial yang lebih besar.
Peserta juga diajak untuk mempelajari Bahasa Isyarat Dasar, yang digunakan oleh komunitas Tuli di Indonesia. Dengan penguasaan Bahasa Isyarat Dasar ini, peserta dapat lebih lancar berkomunikasi dengan individu Tuli dan berperan aktif dalam mendorong inklusi di lingkungan sekolah.
Salah satu peserta, Nur Indah Yusuf Guru dari SMPN 24 Bulukumba, mengungkapkan kesan positifnya terhadap workshop ini.
"Saya sangat gembira bisa mengikuti workshop Bahasa Isyarat ini. Workshop ini membantu saya memahami pentingnya Bahasa Isyarat dan memberikan keterampilan dasar untuk berkomunikasi dengan komunitas ini. Semoga ke depannya kita semua bisa lebih sensitif terhadap kebutuhan teman-teman Tuli," tuturnya kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Arsal Isham.
Para pemateri Tuli dari Pusbisindo Sulsel berbagi pengetahuan berharga sepanjang acara. Mereka didukung oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang dengan penuh dedikasi menyampaikan materi kepada peserta.