Setiap peristiwa dalam siroh yang diramu sesuai umur mereka, membawa anak-anak dalam perjalanan sejarah yang meneyenangkan dan mendalam. Dia tidak hanya menceritakan kisah-kisah itu, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai dalam cerita-cerita itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Rahmatiah Majid dan para relawan lainnya mendekatkan anak-anak dengan sebuah ruang di mana anak-anak merasa terhubung dengan nilai-nilai agama mereka. Ini adalah wawasan yang jauh melampaui kata-kata.
Baca Juga: Polres Bulukumba gencarkan Program Literasi Al Quran di kalangan pelajar
Siroh, atau Sirah Nabawiyah, memiliki makna yang mendalam. Menurut Ibnu Mandzur, siroh adalah perincian hidup seseorang atau sejarah hidup seseorang. Dalam konteks Islam, Sirah Nabawiyah menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad SAW secara komprehensif, mulai dari asal-muasal, kelahiran, masa kecil, remaja, dewasa, hingga perjuangan-perjuangan dalam menegakkan Islam.
Membaca Siroh tidak hanya untuk mengenal peristiwa sejarah, tetapi juga untuk memahami hakikat Islam secara paripurna. Tujuannya adalah agar setiap Muslim memperoleh gambaran yang jelas tentang Islam yang tercermin dalam kehidupan Rasulullah SAW. Sirah Nabawiyah menjadi salah satu upaya untuk memperjelas prinsip, kaidah, dan hukum Islam sehingga membawa keteladanan bagi umat Islam.