Mengenal lebih dekat dua mahasiswa UNM asal Bulukumba Juara 1 Kompetisi Ide Kemenpan-RB

- 9 September 2023, 23:42 WIB
Dua mahasiswa UNM asal Bulukumba Juara 1 Kompetisi Ide Kemenpan-RB
Dua mahasiswa UNM asal Bulukumba Juara 1 Kompetisi Ide Kemenpan-RB /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com -  Dua mahasiswa cerdas dan berbakat asal Bulukumba, Fakhri Fauzan dan Shafa Syahrani, mengharumkan nama daerah mereka dalam Kompetisi Ide yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB dan USAID-ERAT.

Dedikasi dan pantang menyerah mengantarkan dua anak muda Bulukumba ini meraih juara 1 dalam kategori kelompok pada ajang berprestise tersebut.

Siapa gerangan dua anak muda Bulukumba ini? Mari kita mengenal keduanya lebih dekat.

Baca Juga: Menyibak sederet fakta sosok Zaky, remaja Bulukumba salah satu wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia

Fakhri Fauzan 

Di tanah kelahirannya yang bermandikan sinar matahari, Bulukumba, Fakhri Fauzan lahir pada 21 Mei 2002. Ia tumbuh bersama keluarga yang penuh kehangatan.

Ayahnya, Muh. Rusdi, punya harapan agar dia menjadi anak yang bijaksana. Rosmawati Arief, sang ibu, selalu memberikan cinta dan kasih sayang yang membuatnya tumbuh dengan penuh impian besar.

Jejak pendidikannya membawanya melintasi perjalanan yang memikat. Ia memulai langkah pertamanya di SDN 3 Kasimpureng, tempat pertama kali ia merasakan pesona belajar. Perjalanan itu berlanjut di SMPN 1 Bulukumba, di mana ia merintis mimpi dan mengasah ilmu.

Baca Juga: Satu-satunya wakil Bulukumba di Festival Dai Sulsel: Santriwati SD Muhammadiyah melaju ke Tahap 2

Namun, dunia tak pernah cukup besar untuk Fakhri. Ia melangkah lebih jauh menuju SMAN 8 Bulukumba, tempat dia meraih pengetahuan yang lebih dalam dan melibatkan diri dalam berbagai aktivitas. Setiap langkah yang ia ambil di sana adalah bagian dari jejak langkah menuju masa depan yang cemerlang.

Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi landasan terakhir perjalanan pendidikannya. Di sini, ia mengejar mimpi-mimpi yang jauh lebih tinggi, menggali potensi dalam dirinya dan mengembangkan bakatnya.

Namun, Fakhri Fauzan bukanlah hanya seorang pencari ilmu semata. Di balik dunia akademis yang cemerlang, ia juga memiliki hati yang besar untuk masyarakatnya. Sebagai Fasilitator Forum Anak Panrita Lopi Bulukumba, ia memimpin dengan semangat untuk memperjuangkan hak-hak anak-anak di daerahnya.

Tidak hanya itu, ia juga terlibat aktif sebagai Fasilitator Forum Anak Sulawesi Selatan 2022-2024, dan bahkan lebih lanjut lagi, sebagai Fasilitator Musrenbang Anak Kabupaten Bulukumba 2023. Semua itu adalah bukti betapa dia peduli terhadap perubahan positif dalam komunitasnya.

Baca Juga: Merawat kebersamaan ala SD 58 Tanete Bulukumba: Tradisi makan bersama saat jam istirahat

Shafa Syahrani

Shafa Syahrani.lahir pada tanggal 8 Januari 2002 di Bonto Malengo, Jalanjang, di tengah hamparan alam yang indah.

Nama Shafa Syahrani menggambarkan harapan kedua orang tuanya. Ayahnya, Gunadi Gani, dan ibunya, Syairawati, S.Pd, mengharapkan agar dia bersinar seperti matahari dalam menggapai impian-impian yang tertinggi.

Saat Shafa menimba ilmu di SMAN 1 Bulukumba,  ia menunjukkan semangat dan kecerdasan yang gemilang. Dan bukanlah kebetulan ia memilih jalur pendidikan yang berfokus pada gizi, karena dalam perjalanannya, ia ingin memberikan kontribusi yang berarti untuk kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Serunya membuka kegembiraan dengan ice breaking untuk anak-anak SD! SImak 4 permainan ini

Namun, Shafa juga adalah seorang pemimpin muda yang berdedikasi. Ia memahami bahwa perubahan bermula dari aksi nyata. Itulah mengapa ia telah menjadi bagian dari berbagai inisiatif yang bertujuan memperbaiki masyarakatnya. Ia adalah bagian dari solusi, bukan sekadar penonton.

Dua anak muda yang lahir di Bulukumba ini telah memutuskan untuk tidak hanya mengikuti arus, tetapi untuk menjadi arus yang membawa perubahan.

Ideathon

Kompetisi Ide, yang diberi nama Ideathon, menjadi ajang yang mempromosikan partisipasi aktif anak muda dalam pengembangan pelayanan publik. Kegiatan ini terbagi dalam tiga kategori, yakni ASN muda, mahasiswa, dan praktisi/akademisi.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari atas rumah pohon Binara Cinta Kaisah Ayatulauni di Tandabaca

Shafa Syahrani mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang mereka raih. Dalam kompetisi yang diikuti oleh 2291 peserta dari berbagai kategori, Fakhri dan Shafa berhasil mencuri perhatian sebagai juara 1 di kategori mahasiswa.

Prestasi ini tidak datang begitu saja. Shafa menjelaskan bahwa perjalanan menuju gelar juara 1 memerlukan perjuangan panjang. Awalnya, mereka mengirimkan ide mereka dalam bentuk catatan konsep dengan fokus pada tema kesehatan.

"Adapun judul yang kami tawarkan sebagai solusi untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima yaitu 'Healthy Traditional Market: Strategi Penataan Pasar Traditional Berbasis Pemetaan, Edukasi, dan Klasifikasi Produk dalam Mengatasi Stunting di Sulawesi Selatan,'" ujarnya dengan penuh semangat kepada awak media pada Jumat, 8 September 2023.

Seleksi tidaklah mudah. Proses dimulai dari tahap pengajuan ide, lalu diumumkan finalis pada babak final. Catatan konsep yang telah dikumpulkan kemudian dirangkum dalam bentuk pitch deck yang menjadi inti dari sesi pitching pada babak final.

Baca Juga: TBM Karama Cendekia: Tunas-tunas cendekiawan Bulukumba di lingkaran Al Quran, Bahasa Inggris dan buku-buku

Menurut Shafa, babak final menyajikan ketegangan tersendiri dengan kehadiran 7 judul yang lolos. Setelah sesi presentasi dan tanya jawab, Fakhri dan Shafa berhasil menempati posisi juara 1, mengukir namanya dalam sejarah kompetisi ini.

Prestasi ini membuka pintu bagi mereka untuk mengikuti berbagai tahapan berikutnya, seperti sesi coaching, pameran nasional, dan studi banding. Mereka tidak hanya meraih gelar juara, tetapi juga kesempatan untuk lebih mengembangkan ide mereka.

Namun, lebih dari sekadar prestasi, Fakhri Fauzan, ketua kelompok ini, berbicara tentang dampak yang ingin mereka capai. Mereka ingin memberikan kontribusi berkelanjutan untuk masyarakat.

"Kami memaknai kemenangan ini sebagai langkah awal kami untuk memberikan gagasan terbaik agar bermanfaat secara berkelanjutan," kata Fakhri dengan tekad yang sama kuatnya.

Dia juga berharap agar pemerintah dan semua pihak terkait dapat memberikan dukungan dan wadah sebanyak mungkin bagi pemuda yang memiliki ide dan gagasan berpotensi.

Prestasi gemilang ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Bulukumba, tetapi juga sebuah inspirasi bagi anak muda di seluruh negeri. Ideathon memberikan bukti bahwa dengan semangat, kerja keras, dan visi yang kuat, pemuda dapat menjadi agen perubahan dalam pengembangan pelayanan publik yang lebih baik.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah