WartaBulukumba - Senja menggelayut di langit Bulukumba menjelang waktu berbuka puasa. Di pelataran sebuah Sekolah Dasar, puluhan bocil duduk berhadap-hadapan di atas tikar yang digelar.
Sebelumnya, bocil-bocil Bulukumba itu bermain bersama, berlarian kesana kemari, menunjukkan kebahagiaan.
Ramadhan 1444 Hijriah telah memijak hari ke 15 pada Kamis, 6 April 2023. Acara buka puasa bersama ini menjadi sebuah tradisi tahunan di SD 58 Kelurahan Tanete Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Baca Juga: Inovasi guru Matematika di MAS Darul Istiqamah Bulukumba, para siswa diajak belajar di luar kelas
Senja kian temaram saat mereka diarahkan untuk berkumpul bersama. Sambil menanti waktu berbuka puasa, para bapak dan ibu guru duduk bergabung, mencurahkan perhatian dan canda tawa kepada para siswa yang bersemangat.
Para bocil itu duduk berhadap-hadapan. Di hadapan mereka tersaji berbagai macam makanan dan minuman. Terdengar suara riuh dari anak-anak yang sedang bercerita dan tertawa bersama.
Salah seorang pendidik di SD 58 Tanete, Nurfitri Yunus, S.Pd menjelaskan bahwa acara ini bukan hanya sekedar buka puasa bersama, namun lebih dari itu, yaitu untuk memperkuat hubungan sosial antara sesama.
Baca Juga: Bupati Bulukumba: 'Siswa tidak perlu menghabiskan waktu yang lama di bangku sekolah'
"Anak-anak bisa belajar kepekaan kepedulian sosial, solidaritas, dan makan bersama melalui buka puasa bersama sejak usia dini memiliki beberapa manfaat penting, di antaranya membangun rasa empati, mengembangkan sikap sosial, meningkatkan kepercayaan diri, membangun nilai-nilai keagamaan dan merawat persahabatan," tuturnya.
Mereka yang hadir pun merasakan kehangatan dalam acara ini, terlihat dari senyum dan canda tawa yang terus mengalir. Tali silaturrahim terbuhul antara siswa, guru, orangtua siswa, dan masyarakat sekitar.
Tidak berapa lama, adzan Maghrib berkumandang tanda berbuka puasa telah tiba. Anak-anak itu berdoa bersama. Lalu hilanglah dahaga dan lapar.
Anak-anak yang telah membawa bekal dari rumah pun saling berbagi makanan dengan teman-temannya.
Terlihat para bocil itu belajar secara tidak langsung tentang kepedulian dan kepekaan sosial, solidaritas.
"Kegiatan makan bersama dapat menjadi ajang untuk membangun persahabatan dan hubungan yang positif antara anak-anak. Hal ini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain dan membantu dalam pengembangan sosial dan emosional," ungkapnya.
Baca Juga: Inilah daftar 10 SD Akreditasi A dan 20 SMP terbaik di Kabupaten Bulukumba
Kegiatan buka puasa bersama merupakan pemandangan lazim di beberapa tempat di Bulukumba. Namun agenda buka puasa bersama di sekolah dasar masih jarang dilakukan.
Kegiatan makan bersama merupakan salah satu tradisi keagamaan yang dapat membantu anak-anak memahami nilai-nilai keagamaan seperti solidaritas, persatuan, dan kasih sayang.***