Melihat Bulukumba dari 'Filsafat Kajang', taman baca yang selalu dirubung anak-anak dusun seusai maghrib

- 8 Maret 2023, 16:28 WIB
Anak-anak membaca buku di sore hari di pelataran taman baca  Filsafat Kajang.
Anak-anak membaca buku di sore hari di pelataran taman baca Filsafat Kajang. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Pada senja hari, sejumlah anak-anak terlihat asyik membaca buku. Malam sebentar lagi mengelam dan alam akan sepi meski digoyangkan alang-alang dan semak belukar tertiup angin kencang. Hanya sesekali kilat di langit dan ditingkahi rinai hujan. Suasana itu niscaya menggelayut di dusun yang terletak di timur Kabupaten Bulukumba ini.

 

Yang membedakan dusun ini dengan lekuk Bulukumba yang lainnya adalah pada malam yang akan tiba sebentar lagi, bakal ada keriuhan anak-anak selepas maghrib di salah satu rumah.

Nama dusun ini adalah Dusun Mangampi, sekeping cerita gerakan literasi yang sedang menggeliat. Dusun ini bagian dari Desa Batunilamung di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Keren! Komunitas literasi di Bulukumba ini menggelar Kelas Bahasa Inggris Gratis setiap Sabtu

Bang Jer bersama anak-anak di taman baca 'Filsafat Kajang'
Bang Jer bersama anak-anak di taman baca 'Filsafat Kajang' Dok. Filsafat Kajang

Ada cahaya kecil di kejauhan. Di sana, di sebuah taman baca. Namanya sangat unik, "Filsafat Kajang". Di sanalah sepotong cerita gerakan literasi di sebuah dusun di timur Bulukumba.

Suasana ramai terdengar sejak maghrib usai. Anak-anak dari berbagai usia berkumpul di ruang baca, duduk bersila sambil memegang buku bacaan. Beberapa di antara mereka membaca buku sendiri, sementara yang lain bergabung dalam diskusi kelompok kecil yang dipandu oleh seorang relawan taman baca.

Anak-anak itu saling berbagi pandangan tentang isi buku yang sedang mereka baca. Beberapa anak terlihat lebih serius mendengarkan dengan seksama saat relawan membahas konsep-konsep filosofis yang kompleks di seputar agama maupun filsafat. Mereka juga terlihat begitu merdeka memberikan pandangan mereka sendiri tentang topik yang dibahas.

Baca Juga: Sabtu Produktif Literasi Satu Atap di Desa Sapobonto, perjalanan kecil yang ditumbuhi cinta

Meski hari semakin gelap, semangat anak-anak itu tak surut. Mereka tetap fokus pada bacaan dan diskusi mereka. Suasana damai dan tenang di taman baca Filsafat Kajang membuat mereka merasa betah dan nyaman untuk belajar dan berdiskusi bersama.

Filsafat Kajang didirikan pada tahun 2020 oleh seorang pemuda bernama Yeri S.Ag atau yang biasa disapa Bang Jer. 

Filsafat Kajang muncul dari kecintaan Bangjer terhadap dunia literasi dan filsafat. Bang Jer mengelola taman baca ini bersama Tutiwarni S.Si. 

 

Baca Juga: Sabtu Ceria Karang Taruna Jera Lompoa, gerakan menumbuhkan minat baca di Desa Bontobulaeng

"Saya punya impian melihat taman baca ini akan menjadi tempat yang ideal bagi anak-anak yang ingin belajar, membaca buku dan mengikuti kajian," tuturnya kepada WartaBulukumba.com pada Rabu malam, 8 Maret 2023.

Bang Jer mengaku merasa senang dan gembira melihat banyak orang yang selalu datang seusai maghrib.

Filsafat Kajang mengakrabi kegiatan kajian rutin setelah magrib, di mana para pengunjung bisa berdiskusi dan membahas buku-buku yang mereka baca. 

Baca Juga: Sabtu Produktif Literasi Satu Atap di Desa Bontobulaeng, anak-anak bergairah menyerbu lapak baca

Selain kajian rutin, taman baca Filsafat Kajang juga menyediakan layanan peminjaman dan pengembalian buku.

Para pengunjung bisa meminjam buku-buku favorit mereka untuk dibaca di rumah. Mereka juga menerima pelatihan metode tata cara membaca, sehingga para pengunjung bisa memaksimalkan waktu mereka ketika membaca.

Untuk memastikan bahwa para pengunjung tetap terhubung dan terus memperoleh informasi terbaru tentang buku-buku yang tersedia di taman baca tersebut, Bang Jer dan Tutiwarni melakukan follow up secara langsung dan lewat Grup WhatsApp.

Baca Juga: Menjelang buka puasa, Sabtu Produktif Literasi Satu Atap menyasar kawasan Pesanggrahan

Dalam waktu yang singkat, taman baca "Filsafat Kajang" menjadi tempat yang populer di kalangan masyarakat sekitar. Bagi Bang Jer dan Tutiwarni, taman baca ini memang harus ada dusun mereka.

 

Kendala terbesar bagi taman baca ini menurut Bang Jer, yakni masih kurangnya koleksi buku bacaan yang mereka miliki.

Bagi para dermawan yang berminat membantu geliat gerakan literasi yang dilakukan Bang Jer , Anda bisa mendonasikan buku-buku bacaan ke taman baca Filsafat Kajang. Silakan menghubungi nomor WhatsApp: +62 812-4170-3652.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x