Lomba Pidato tingkat Nasional '1 Dekade IDMI': Santriwati SD Muhammadiyah Bulukumba masuk 3 besar

10 Juni 2024, 13:06 WIB
Lomba Pidato Nasional IDMI: Santriwati SD MUhammadiyah Bulukumba masuk 3 besar /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Aqilah Yumna Ar Rizal tampil bak burung phoenix dari Bulukumba, lantaran sebelumnya sempat nyaris batal berangkat, namun akhirnya berhasil meraih posisi tiga besar dalam lomba pidato tingkat nasional yang diselenggarakan dalam rangka perayaan '1 Dekade IDMI".

Yumna, panggilannya sehari-hari, santriwati dari SD Muhammadiyah Bulukumba, berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam lomba yang berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu-Ahad, 8-9 Juni 2024.

Berbagai kategori lomba tingkat nasional yang diselenggarakan Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) ini salah satunya yaitu tingkat SD Juz 30 dan pidato untuk usia 6-15 tahun.

Baca Juga: Mengulik sederet fakta sosok Yumna: Wakil Bulukumba dalam Babak Final 10 Besar Festival Dai Sulawesi Selatan

Lomba tingkat nasional ini merupakan salah satu implementasi dari visi  IDMI yaitu mensinergikan dai muda Indonesia dalam membangun peradaban Islam. Adapun misinya adalah membangun jaringan dai muda Indonesia, menyiapkan bekal dai muda Indonesia, terdepan dalam pengembangan sarana dakwah.

Lomba ini diikuti oleh sekitar 81 peserta, dengan 50 peserta di antaranya berasal dari tingkat SD yang berpartisipasi dalam ajang Tahfidz Juz 30. Sementara itu, 31 peserta lainnya merupakan gabungan dari tingkat SD dan SMP sederajat.

Penerimaan hadiah akan dilangsungkan pada acara puncak yang dijadwalkan pada tanggal 22 Juni mendatang. 

Baca Juga: Sebelum mewakili Bulukumba ke FASI Sulsel, Aqilah Yumna Ar Rizal ikut Lomba Bercerita

Hampir Batal Berangkat

Prestasi Aqilah ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolahnya dan merupakan motivasi bagi para santri lainnya untuk terus berprestasi di kancah nasional.

Nama Yumna berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna berkah, rahmat, anugerah, serta karunia dari Tuhan. Umumnya, nama Yumna juga berkaitan dengan simbol kesuksesan, rezeki, dan kebahagiaan.

Makassar, sebuah kota yang menjadi saksi perjuangan Yumna. Namun, di balik prestasi gemilang ini, terdapat kisah perjuangan yang penuh dedikasi dan semangat, meskipun sempat hampir terhalang oleh sebuah insiden.

Baca Juga: FASI XII Bulukumba: Aqilah Yumna Ar Rizal perwakilan TPQ Zairan Borongloe Gantarang melaju ke Provinsi

Nila Karmilawati, ibunda Yumna, mengungkapkan bahwa keberangkatan mereka ke Makassar untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh IDMI hampir saja dibatalkan. Malam sebelum keberangkatan, Yumna mengalami insiden yang tidak terduga; bibirnya pecah dan bengkak akibat tertabrak pintu. Keadaan ini membuat Nila ragu apakah putrinya akan mampu tampil di lomba tersebut.

“Saya langsung teringat cara tradisional yang diajarkan orang tua dahulu, yaitu mengolesi bengkak dengan minyak herbal setelah menggosoknya dengan rambut,” ungkap Nila saat diwawancarai awak media pada Senin, 10 Juni 2024.

Meskipun Nila terus mencoba membujuk Yumna untuk tidak mengikuti lomba, putrinya tetap menunjukkan tekad yang kuat. Yumna telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari, baik untuk ujian sekolah maupun untuk lomba pidato tersebut. Menurut Nila, akan sangat disayangkan jika semua persiapan yang telah dilakukan Yumna harus sia-sia.

"Sepulang sekolah, saya kembali menanyakan apakah Yumna masih ingin ikut lomba, dan dia tetap bersikeras untuk ikut. Setelah berdiskusi dengan ayahnya, kami akhirnya memutuskan untuk tetap mengantarnya ke Makassar," jelas Nila.

Pada pukul 15.00 WITA, keluarga Yumna berangkat menuju Makassar dengan harapan dan doa yang menyertai. Meskipun kondisi bibir Yumna masih belum pulih sepenuhnya, semangat dan tekadnya untuk tampil di panggung nasional menjadi kekuatan tersendiri.

“Alhamdulillah, setelah tampil, Yumna kembali mengambil bukunya dan membaca ulang materi-materi yang telah ia persiapkan sebelumnya. Saya sangat bersyukur dan bangga atas semangat dan dedikasi Yumna,” cerita Nila dengan penuh haru.

Nila menegaskan bahwa semangat Yumna tidak pernah padam meskipun sudah beberapa kali ia membujuknya untuk membatalkan keberangkatan.

“Jadi, bagi yang beranggapan anak saya dipaksa untuk ikut berbagai kegiatan, boleh tanyakan langsung ke Yumna. Hingga saat ini, saya sudah beberapa kali membujuknya untuk membatalkan, namun dia tetap semangat untuk terus belajar dan berprestasi.”

Kisah perjuangan Yumna bukan hanya menjadi inspirasi bagi teman-temannya di SD Muhammadiyah Bulukumba, tetapi juga bagi banyak anak di Indonesia.

Di usia yang masih sangat muda, Yumna telah menunjukkan bahwa dengan semangat, dedikasi, dan dukungan penuh dari keluarga, segala rintangan dapat diatasi.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler