Bulukumba yang berbeda di Masjid Islamic Centre Dato Tiro: Ada 'Semangkuk Susu untuk Kaum Suffah'

16 Oktober 2023, 11:15 WIB
Pertemuan kedelapan dalam kegiatan baca siroh bersama Pejuang Siroh Bulukumba pada di Masjid Islamic Centre pada Ahad, 15 Oktober 2023. /WartaBulukumba.Com

 

 

WartaBulukumba.Com - Ada wajah Bulukumba yang terlihat berbeda di Masjid Islamic Centre Dato Tiro pada Ahad pagi, 15 Oktober 2023. Di sana ada 'Semangkuk Susu untuk Kaum Suffah'. Itu kisah di edisi kali ini yang dibacakan Umma Thia. Anak-anak duduk dengan tertib, wajah mereka riang penuh semangat.

Ini pertemuan kedelapan. Komunitas Pejuang Siroh membersamai anak-anak dari berbagai penjuru Kota Bulukumba. Sebanyak 60 anak berkumpul.

Kisah 'Semangkuk Susu untuk Kaum Suffah' memuat kisah tentang kelompok istimewa yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW karena mereka dengan ikhlas meninggalkan segalanya, termasuk keluarga dan harta mereka, demi mengikuti ajaran dan tuntunan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Mengakrabkan Buku dengan Anak, Kolaborasi Pustaka RumPut dan KKN UIN Alauddin

Suasana seru anak-anak di kegiatan baca siroh di Masjid Islamic Centre Dato Tiro Bulukumba/WartaBulukumba.Com

Kaum suffah hidup dalam kesederhanaan yang ekstrem, dan sering kali merasa lapar karena berhari-hari tidak makan, bahkan harus mengikat batu-batu di perut mereka untuk meredakan rasa lapar.

Suatu hari, Abu Hurairah, seorang sahabat yang penuh kebaikan hati, memberi semangkuk susu kepada Rasulullah SAW. Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah kisah yang begitu memukau. Rasulullah SAW meminta Abu Hurairah untuk memanggil kaum suffah, para sahabat yang hidup dalam kesusahan dan kesulitan, untuk datang dan minum susu bersama. Abu Hurairah tentu saja kaget, bagaimana mungkin semangkuk susu bisa mencukupi untuk banyak orang di saat mereka sedang berjuang dengan lapar.

Namun, ketika orang-orang suffah datang dan mulai meminum susu itu satu per satu, sesuatu yang ajaib terjadi. Ternyata semangkuk susu itu tetap penuh, tidak pernah habis. Abu Hurairah, dengan mata terbelalak, menyaksikan mukjizat yang luar biasa ini. Rasulullah SAW, dengan penuh kasih sayang, mengajak Abu Hurairah untuk ikut meminum susu itu bersama-sama dengan kaum suffah sampai semuanya merasa kenyang.

Baca Juga: Tebar kebaikan di bawah rintik yang merayu, bukan karena 'mampu' tetapi 'mau'

Founder dan penggerak komunitas Pejuang Siroh Bulukumba, Rahmatiah Majid, mengungkapkan bahwa kisah ini merupakan salah satu mukjizat besar yang menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati Rasulullah SAW

"Ini merupakan salah satu mukjizat besar yang menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati Rasulullah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Semangkuk susu yang tak pernah habis tersebut adalah bukti nyata dari keajaiban yang melebihi pemahaman manusia biasa. Kisah ini juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya berbagi, kepedulian, dan keikhlasan dalam membantu sesama, terutama mereka yang dalam kesulitan," tutur Rahmatiah Majid kepada WartaBulukumba.Com pada Senin, 15 Oktober 2023.

Dalam pertemuan Pejuang Siroh Bulukumba kali ini, setelah dibacakan buku yang menginspirasi, mereka bersama-sama membuat es buah.

Baca Juga: Sabtu Produktif oleh Literasi Satu Atap kali ini diserbu anak-anak di Balombessi

Anak-anak yang hadir dengan antusias membantu memotong jeli, menunjukkan semangat mereka dalam belajar dan berpartisipasi. Sambil menunggu es buah selesai, Rahmatiah Majid juga mengajak anak-anak bermain kartu, menjadikan momen ini lebih berwarna dan mendidik.

"Kegiatan ini juga merupakan wujud dari semangat belajar bersama, yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dengan mengenal 4 orang putri Rasulullah SAW dalam permainan kartu, mereka tidak hanya bermain, tetapi juga belajar bersama tentang sejarah dan nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW," ungkap Rahmatiah Majid.

Jumlah anak sekitar 60 orang berkumpul dalam pertemuan in menunjukkan kegiatan siroh kian menuai animo. Mereka datang diantar oleh orangtua masing-masing.

"Maasyaa Allah ada sekitar 60 orang berkumpul kemarin, semoga tetap semangat belajar bersama anak-anak," tutur Rahmatiah Majid.

Kita tunggu kisah-kisah selanjutnya dalam perjalanan gerakan literasi Islam melalui siroh bersama komunitas Pejuang Siroh Bulukumba pada edisi berikutnya.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler