Jejak gerakan literasi Pejuang Siroh Bulukumba: Sebentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW

9 September 2023, 21:30 WIB
Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' yang digelar Pejuang Siroh Bulukumba. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di mana saja mereka bisa melingkar, membentangkan tikar, dengan buku-buku yang terhampar. Di sana ada suasana riang dan cerita. Sebentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW itu menggeliat melalui gerakan baca siroh yang digencarkan sebuah komunitas literasi di Kabupaten Bulukumba, yakni Pejuang Siroh Bulukumba.

Di bawah pepohonan rimbun dan bebungaan, gerakan baca siroh selalu berupaya menemukan tempat yang tepat dan nyaman di ruang-ruang publik. Salah satunya yakni Hutan Kota Bulukumba.

Dari waktu ke waktu, jumlah mereka yang datang merubung kian bertambah banyak seiring kegiatan baca siroh yang semakin rutin dihelat secara berkala oleh Pejuang Siroh Bulukumba. Kerap menggunakan hari libur seperti hari Ahad.

Baca Juga: Yuk ke Hutan Kota pada Ahad pagi: Baca Siroh kembali digelar Pejuang Siroh Bulukumba

Kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.

Gerakan baca siroh, rupanya adalah juga cerita tentang suasana magis di antara anak-anak, remaja hingga dewasa di Bulukumba. Cerita tentang bentuk edukasi yang ceria dan tidak kaku. Sebagaimana pelbagai bentuk gerakan literasi lainnya yang bertumpu pada buku bacaan dan story telling, gerakan baca siroh pun demikian. Gerakan ini khusus fokus pada literasi Islam, terutama siroh atau sirah.

Secara umum, istilah siroh  merujuk kepada catatan atau riwayat tentang peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Rasulullah SAW.

Berbagai literatur dalam pelbagai bentuk mulai cetak, elektronik hingga digital dan game edukasi yang berkaitan dengan siroh menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan pengajaran tentang kehidupan dan keteladanan dari Rasulullah SAW. Termasuk peristiwa-peristiwa penting seperti kelahirannya, perjalanan hijrahnya dari Mekkah ke Madinah, peperangan yang dialaminya, serta berbagai ajaran kepada umat Islam.

Baca Juga: Mengenal lebih dekat Zaky: Santri penghafal Alquran salah satu wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023

Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.

Pejuang Siroh Bulukumba

Komunitas dan gerakan Pejuang Siroh Bulukumba digagas oleh Rahmatiah Majid yang juga aktif sebagai pembina Rumah Bermain Raisya dan Marketer Rumah Quran Cahaya.

Rahmatiah Majid menuturkan, siroh menjadi sumber informasi penting dalam memahami sejarah awal Islam dan juga menjadi panduan bagi umat Islam dalam mengejar kehidupan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Penulisan siroh melibatkan pemahaman sejarah, budaya, dan konteks sosial pada zaman tersebut, sehingga berperan penting dalam menjaga warisan sejarah Islam.

"Kami ingin menerangi jalan anak-anak melalui pengetahuan tentang siroh. Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang menghargai sejarah dan nilai-nilai agama, terutama keteladanan dan kehidupan Rasulullah SAW," tutur Rahmatiah Majid kepada WartaBulukumba.Com pada Sabtu, 9 September 2023.

Baca Juga: Mengintip kreativitas guru di Bulukumba: Belajar dan bermain di Kelas III SDN 58 Tanete

Salah satu momen kegiatan 'baca siroh' di salah satu sudut Kota Bulukumba./Dok. Pejuang Siroh Bulukumba.

Dia juga menceritakan ihwal suasana baca siroh, di mana anak-anak duduk dengan khidmat, mengamati Rahmatiah Majid yang beercerita di depan mereka tentang Sirah Nabawiyah.

Setiap peristiwa dalam siroh yang diramu sesuai umur mereka, membawa anak-anak dalam perjalanan sejarah yang meneyenangkan dan mendalam. Dia tidak hanya menceritakan kisah-kisah itu, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai dalam cerita-cerita itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Rahmatiah Majid dan para relawan lainnya mendekatkan anak-anak dengan sebuah ruang di mana anak-anak merasa terhubung dengan nilai-nilai agama mereka. Ini adalah wawasan yang jauh melampaui kata-kata.

Baca Juga: Merawat kebersamaan ala SD 58 Tanete Bulukumba: Tradisi makan bersama saat jam istirahat

Masih Butuh Relawan

Saat ditanya tentang keberlanjutan gerakan ini, Rahmatiah mengungkapkan bahwa komunitas ini masih sangat membutuhkan relawan

"Kami butuh banyak relawan supaya kegiatannya bisa rutin tiap pekan, karena seperti pekan kemarin, saya ke Makassar, tidak ada yang bersedia melaksanakan. Maksud saya mengajak relawan supaya meski saya tidak ada, kegiatan baca siroh tetap jalan," ungkapnya.

Para relawan adalah tulang punggung dari gerakan ini. Mereka adalah orang-orang yang dengan sukarela memberikan waktu mereka untuk mendukung anak-anak dalam memahami siroh.

Rahmatiah Majid berharap dukungan dari berbagai pihak agar gerakan ini akan terus berkembang dan membantu membentuk masa depan anak-anak di Kabupaten Bulukumba.

Suasana ramai anak-anak yang selalu datang ke kegiatan baca siroh adalah bukti nyata bahwa kekuatan literasi dan kecintaan terhadap nilai-nilai agama dapat merubah hidup seseorang.

Bagi Anda yang berminat menjadi relawan Pejuang Siroh Bulukumba, bisa menghubungi nomor kontak Rahmatiah Majid melalui HP/WhatsApp: +62 852-9991-0306.***

 

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler