Inilah peraih Bola Emas Adidas di Piala Dunia U-20 FIFA dari masa ke masa

5 Juni 2023, 14:02 WIB
ILUSTRASI Bola /pixabay/SeppH

WartaBulukumba - Sasana tegang menguar paling monumental di setiap perhelatan Piala Dunia U 20 FIFA adalah ketika pemain muda yang brilian menggenggam Bola Emas Adidas di tangannya.

Lalu ia memandang langit merasakan getaran eratnya semangat juang bersama timnya. Momen itu adalah permulaan, pintu ke dunia yang belum terjamah. Dunia yang siap ia taklukkan dengan genggaman kokoh pada Bola Emas Adidas.

Sejarah Bola Emas Adidas ini ditakik dari catatan sejarah resmi FIFA. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977, penghargaan Bola Emas Adidas telah menjadi simbol kecemerlangan dan keunggulan individu di panggung Piala Dunia U 20 FIFA.

Baca Juga: Sejarah Sepatu Emas Adidas: Kilau pencetak gol terbanyak di Piala Dunia U-20 FIFA dari masa ke masa

Setiap turnamen, pemain-pemain muda berbakat dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk memenangkan penghargaan prestisius ini.

Polling yang dilakukan oleh media menjadi penentu utama dalam menentukan pemenang.

Sejarah Peraih Bola Emas Adidas di Piala Dunia U-20 FIFA

Pada Tunisia 1977, Volodymyr Bessonov dari Uni Soviet berhasil memenangkan Bola Emas, sementara Júnior Brasília dari Brasil dan Cléber juga dari Brasil masing-masing menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Baca Juga: Sandy Walsh: Melawan Palestina dan Argentina adalah pengalaman penting dan berharga

Turnamen berikutnya di Jepang pada tahun 1979 menyaksikan keajaiban sepak bola dengan kehadiran Diego Maradona dari Argentina sebagai pemenang Bola Emas. Julio César Romero dari Paraguay dan Ramón Díaz dari Argentina juga menerima penghargaan Bola Perak dan Bola Perunggu.

Pada Australia 1981, Romulus Gabor dari Rumania memenangkan Bola Emas, sementara Michael Zorc dan Roland Wohlfarth, keduanya dari Jerman Barat, menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Perburuan Bola Emas selanjutnya berlangsung di Meksiko 1983, di mana Geovani dari Brasil menyabet penghargaan tersebut. Roberto Zárate dari Argentina dan Luis Islas juga dari Argentina menjadi penerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Baca Juga: Lima legenda sepak bola dunia salah satunya Roberto Carlos jadi pelatih sehari di Fourfeo BRImo Future Garuda

Uni Soviet 1985 menjadi panggung bagi Paulo Silas dari Brasil untuk meraih Bola Emas. Gérson dari Brasil dan Juan Carlos Unzué dari Spanyol menjadi pemenang Bola Perak dan Bola Perunggu.

Kehebatan Robert Prosinečki dari Yugoslavia tercetak di Chile 1987 saat ia memenangkan Bola Emas. Zvonimir Boban, juga dari Yugoslavia, dan Marcel Witeczek dari Jerman Barat menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Pada Arab Saudi 1989, Bismarck dari Brasil menjadi pemain yang berjaya dengan memenangkan Bola Emas. Kasey Keller dari Amerika Serikat dan Christopher Nwosu dari Nigeria juga meraih Bola Perak dan Bola Perunggu.

Baca Juga: 6 tim ini sedang menatap pertempuran di perempat final Piala Dunia U-20 2023

Portugal 1991 menyaksikan keunggulan Emílio Peixe dari Portugal, sementara Giovane Élber dari Brasil dan Paulo Torres dari Portugal meraih Bola Perak dan Bola Perunggu.

Australia 1993 menjadi penanda penting di mana Adriano dari Brasil meraih Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen. Pada turnamen ini, Bola Perak dan Bola Perunggu tidak dianugerahkan.

Prestasi terus berlanjut di Qatar 1995, di mana Caio dari Brasil menyabet Bola Emas. Dani dari Portugal dan Joaquín Irigoytía dari Argentina menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Baca Juga: Piala AFF U-23 Championship 2023: Timnas Indonesia bertemu Malaysia dan Timor Leste di Grup B

Malaysia 1997 menjadi momen penting bagi Nicolás Olivera dan Marcelo Zalayeta dari Uruguay yang menerima Bola Emas dan Bola Perak. Pablo Aimar dari Argentina meraih Bola Perunggu.

Nigeria 1999 menjadi panggung bagi Seydou Keita dari Mali untuk mengangkat Bola Emas. Pius Ikedia dari Nigeria dan Pablo Couñago dari Spanyol meraih Bola Perak dan Bola Perunggu.

Argentina 2001 menyaksikan kehebatan Javier Saviola yang berhasil memenangkan Bola Emas. Andrés D'Alessandro dari Argentina dan Djibril Cissé dari Prancis juga menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Pada UEA 2003, Ismail Matar dari Uni Emirat Arab menyabet Bola Emas. Dudu dan Dani Alves dari Brasil menjadi pemenang Bola Perak dan Bola Perunggu.

Baca Juga: Indonesia vs Argentina: Harga dan cara mendapatkan tiket pertandingan

Lionel Messi dari Argentina menunjukkan talenta luar biasanya dengan meraih Bola Emas di Belanda 2005. John Obi Mikel dari Nigeria dan Taye Taiwo, juga dari Nigeria, menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Argentina kembali menjadi sorotan pada Kanada 2007, di mana Sergio Agüero memenangkan Bola Emas. Maxi Moralez dari Argentina dan Giovani dos Santos dari Meksiko menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Mesir 2009 menjadi saksi bagi kesuksesan Dominic Adiyiah dari Ghana yang memenangkan Bola Emas. Alex Teixeira dan Giuliano dari Brasil meraih Bola Perak dan Bola Perunggu.

Brasil terus menunjukkan dominasinya pada Kolombia 2011, di mana Henrique Almeida menjadi pemenang Bola Emas. Nélson Oliveira dari Portugal dan Jorge Enríquez dari Meksiko menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Baca Juga: PSSI dan JFA sepakat jalan bersama: Membawa semangat Jepang ke Indonesia

Turki 2013 menyaksikan kemegahan Paul Pogba dari Prancis yang memenangkan Bola Emas. Nicolás López dari Uruguay dan Clifford Aboagye dari Ghana meraih Bola Perak dan Bola Perunggu.

Mali meraih prestasi gemilang di Selandia Baru 2015 dengan Adama Traoré memenangkan Bola Emas. Danilo dari Brasil dan Sergej Milinković-Savić dari Serbia menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Korea Selatan 2017 menjadi momen yang diingat dengan Dominic Solanke dari Inggris meraih Bola Emas. Federico Valverde dari Uruguay dan Yangel Herrera dari Venezuela menjadi penerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Terakhir, di Polandia 2019, Lee Kang-in dari Korea Selatan memenangkan Bola Emas. Serhiy Buletsa dari Ukraina dan Gonzalo Plata dari Ekuador menerima Bola Perak dan Bola Perunggu.

Setiap edisi Piala Dunia U-20 FIFA telah menampilkan bakat-bakat muda yang menginspirasi dan mencuri perhatian dunia sepak bola. Para peraih Bola Emas adidas terus mengangkat namanya sebagai pemain paling berprestasi dan terkemuka di turnamen ini, mewakili masa depan cerah sepak bola global.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler